Lihat ke Halaman Asli

Karla Wulaniyati

TERVERIFIKASI

Senang Membaca, (Kadang-kadang) Menulis, Menggambar Pola/Gambar Sederhana

Memilih Makanan untuk Kucing Bukan Perkara Mudah dan Sederhana

Diperbarui: 25 Juli 2021   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kucing Peliharaan/Dokumentasi Pribadi

Saya pikir memiliki binatang peliharaan perkara memberi makanan adalah hal mudah, apalagi kucing, toh diberi tulang, sisa makanan, atau ikan asin saja sudah aman. Pada kenyataannya makanan bisa jadi sumber masalah yang merepotkan kalau salah pilih.

Memang ini berlaku untuk kucing yang sengaja kita pelihara di rumah terutama kucing ras karena untuk kucing yang dilepasliarkan apalagi yang hanya datang ke rumah kita sekedar minta makan, apapun makanan yang diberikan tidak akan jadi masalah karena kita tidak memantau akibat makanan yang diberikan.

Ini saya alami selama bertahun-tahun, selalu ada kucing liar yang rajin datang ke rumah hanya sekedar meminta makan. Anehnya seperti bergantian, satu waktu akan datang seekor kucing untuk minta makan sampai akhirnya si kucing tidak pernah datang lagi,  tetapi setelahnya akan datang kucing pengganti begitu seterusnya.

Sampai 2 bulan lalu ketika si kembar, Kakak dan Adik datang. Si kembar memang sengaja dipelihara dan ditempatkan di dalam rumah tidak dilepasliarkan sehingga mau tidak mau makanan menjadi satu hal yang harus disiapkan dan ternyata bukan satu perkara mudah apalagi sederhana.

Si kembar memiliki makanan awal yang memang biasa diberikan oleh Adik saya sebagai pemilik awal. Dry food khusus untuk kitten.

Begitu mereka saya pelihara karena sebentar lagi mulai meninggalkan dunia kitten (waktu diadop usianya sekitaran 5 bulan) apalagi mereka memiliki perawakan besar dibanding untuk kucing seusianya saya merasa harus bersiap melepas makanan lamanya.

Saat mengganti makanan saya mencari informasi tentang makanan apa yang bagus dan dapat memenuhi semua hal yang dibutuhkan untuk perkembangan si kembar hingga akhirnya saya menemukan beberapa merk dan mencoba salah satu merk.

Saya ingat saat anak-anak masih kecil kalau akan mengganti susu formula tidak bisa langsung ganti karena akan menimbulkan masalah terutama pencernaan. Saya akan mencampur susu formula lama dengan yang baru dengan perbandingan susu formula lama lebih banyak dibandingkan yang baru sampai akhirnya sepenuhnya sudah menggunakan susu formula baru. Hal seperti ini terbukti jauh labih aman untuk pencernaan anak-anak saat beradaptasi.

Prinsip itu saya terapkan saat akan mengganti makanan si kembar. Saya campurkan makanan lama dengan yang baru dengan perbandingan makanan yang lama lebih banyak dibanding yang baru. Tapi ternyata tidak berlangsung dengan baik malah saya pikir gagal. Karena ternyata Kakak mempunyai pencernaan yang sensitif sehingga perubahan makanan menyebabkan terkena diare walau tingkatannya masih ringan.

Tapi yang namanya diare tetap saja merepotkan saat mengurusnya akhirnya saya hentikan pemberian makanan barunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline