Your house will always be blessed with love, laughter, and friendship if you have a cat. (Lewis Caroll)
Saya menemukan kutipan di atas saat menjelajah membaca aneka kutipan yang cocok dengan bahasan artikel kali ini. Artikel kali ini hanya cerita ringan tentang kucing.
Secara kebetulan saya (terpaksa) memiliki kucing sebagai binatang peliharaan belum dua bulan ini yang dipelihara lebih serius karena sebelumnya saya hanya (berani) memberi makan kucing liar yang suka datang ke rumah tetapi tidak memeliharanya.
Sejak kecil saya tidak menyukai binatang peliharaan apapun terutama kucing, malah cenderung phobia kucing karena saya bisa sampai keringetan kalau didekati kucing.
Tetapi, anehnya kalau ada kucing mereka menghampiri dan berjalan berputar-putar di kaki sementara saya berteriak agar kucing pergi menjauh.
Sampai satu waktu saya menemukan anak kucing terlantar dan rasa iba muncul lalu mengesampingkan rasa tidak suka, saya ambil kucingnya walau memegangnya masih menggunakan kain, diberi makan.
Setelah beberapa hari dimandikan (ternyata anak kucingnya memiliki banyak kutu) sampai akhirnya si kitten yang diberi nama Timi tinggal di rumah walau tidak saya pelihara dan disimpan di dalam rumah.
Belum genap sebulan si kitten hilang tidak tahu kemana karena dibiarkan tinggal di luar rumah agar tetap sebagai kucing liar dan bebas melakukan aktifitas yang dia suka.
Saya pikir pengalaman dengan kucing selesai setelah Timi menghilang ternyata saya malah menjadi Cat Lover dadakan yang sebenarnya terpaksa karena tidak disengaja.
Adik saya memiliki kucing ras sepasang, awalnya sang induk hanya memiliki dua anak kucing, 6 bulan kemudian induk kucing melahirkan 4 anak kucing lagi tanpa diketahui kalau si induk ternyata hamil.
Karena ada anak kucing baru, anak kucing awal yang berusia 6 bulanan jadi tidak terawat saat main ke rumah adik, anak dan suami melihat dan merasa kasihan hingga diputuskan untuk mengambil dan mengurusnya, sudah bisa dipastikan saya yang lebih banyak untuk mengurusnya.