Terakhir menayangkan artikel tanggal 18 Maret 2020 dan nyaris dua bulan saya lalui tanpa aktifitas menulis dan membaca.
Bukan karena tidak memiliki keresahan yang bisa dituangkan dalam sebuah artikel, bukan juga tidak ada buku yang belum saya baca tetapi kalau sudah mode senyap datang, untuk satu hal yang menjadi kecintaan saja seperti menulis dan membaca berlalu begitu saja.
Sudah nyaris dua bulan juga saya selalu di rumah. Karantina mandiri dengan tidak kemana-mana selain ke tukang sayur dan supermarket saat persediaan makanan habis.
Karena banyak waktu di rumah satu hari saya membongkar berbox-box penyimpanan bahan craft yang sepuluh tahun lalu ditekuni.
Waktu itu saya membuat bros dan ternyata banyak yang suka lalu saya jual dan itu adalah kegiatan yang pernah dijalani sepuluh tahun lalu.
Setelah saya bongkar dan membuat beberapa jenis bros jadilah beberapa kreasi bros. Ada bros dagu, peniti, wire, berbahan sintetis, resin, mutiara air tawar, dan lain-lain.
Ternyata hobi lama yang muncul (lagi) memberikan banyak pelajaran buat saya apalagi jika dikaitkan dengan kondisi sekarang baik kondisi dunia yang masih dirundung pandemi maupun kondisi yang saat ini bertepatan dengan bulan Ramadhan dimana umat Islam sedunia melaksanakan kewajiban ibadah puasa.
Diantara pelajaran yang saya dapatkan adalah :
1. Kegaiatan kreatif dan produktif
Banyak yang mengeluhkan selama #diamdirumahaja sangat membosankan. Hal ini yang menjadi alasan masih banyaknya orang berkerumun yang menyebabkan penyebaran virus korona belum bisa diputuskan mata rantainya.
Padahal di rumah juga kita bisa mempunyak kegiatan jika saja mau mencari hal kreatif dan lebih bagus lagi jika sekaligus produktif.