Lihat ke Halaman Asli

Karla Wulaniyati

TERVERIFIKASI

Senang Membaca, (Kadang-kadang) Menulis, Menggambar Pola/Gambar Sederhana

Banjir yang Bersahabat dengan Kemalasan dan Keserakahan

Diperbarui: 6 Januari 2020   03:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampilan banjir Jakarta di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, dari helikopter pada Rabu (1/1/2020).| Sumber: Dokumentasi BNPB

Saya pernah mengalami banjir besar sekitar tahun 1987. Saya dan keluarga sampai harus mengungsi ke kebun tempat dimana biasanya akhir pekan dihabiskan. Ada rumah gubuk tempat kami menginap.

Walau kalau sekarang ini karena pindah rumah kami jadi jarang terkena banjir karena berada di area lebih tinggi dibanding yang lain.

Kalau rumah saya banjir, dimana air sampai masuk ke dalam rumah maka berarti rumah yang lain sudah terendam cukup tinggi.

Banjir ternyata seperti manusia memiliki sahabat atau sekutu bahkan sebagai penuntun kedatangan banjir. Banjir akan mudah datang kalau sahabatnya terikat erat.

Walau banyak penyebab terjadinya banjir setidaknya ada dua yang ingin saya soroti sebagai sahabat banjir yaitu kemalasan dan keserakahan.

Dua sahabat banjir yang negatif justru berasal dan pencetus keberadaannya adalah manusia walau pada akhirnya manusia sendiri yang akan merugi karena menerima hasil yang ditanamnya.

Kemalasan

peakpx.com

Saya menemukan kutipan yang cocok dengan bahasan kali ini bahwa kemalasan yang menjadi sahabat banjir adalah hal yang merugikan bahkan menghancurkan.

Laziness produces bad luck and failure. (Dr. T.P. Chia)

Laziness is dangerous thing. Laziness will destroy you if you don't destroy it. (Dr. T.P. Chia)

Kemalasan yang menjadi munculnya banjir disini berkaitan dengan sampah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline