Lihat ke Halaman Asli

Karla Wulaniyati

TERVERIFIKASI

Senang Membaca, (Kadang-kadang) Menulis, Menggambar Pola/Gambar Sederhana

Mudik ke Kampung Bernama Romadhon

Diperbarui: 5 Mei 2019   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Musim mudik belum juga mulai. Untuk kebanyakan orang tradisi mudik terjadi menjelang lebaran. Ajang lebaran digunakan untuk bersilahturahmi dengan keluarga yang ada di kampung halaman sehingga mudik seringkali jadi waktu yang ditunggu dan sangat dipersiapkan jauh-jauh hari.

Bagi orang perantau yang bekerja jauh dari kampung halaman  bekerja selama 11 bulan sengaja menyisihkan gaji lalu ditabung yang akan digunakan sebagai bekal mudik dan keperluan selama di kampung halaman. Suka cita saat sudah sampai di kampung halaman dan bersedih jika selesai waktu berkumpul dan bertemu keluarga. Mudik adalah tradisi dan momen yang ditunggu setiap tahun.

Bagi saya dan keluarga tidak mengalami momen mudik karena tinggal di kota kelahiran. Yang sering kami lakukan jika momen mudik tiba adalah menonton keriuhan para pemudik di jalan raya karena kota kelahiran saya dilalui para pemudik yang menuju kampung halaman mereka.

Walau begitu bukan berarti saya tidak mengalami momen mudik. Jika orang lain mudik saat lebaran ke kampung halaman tempat kelahiran berbeda dengan saya karena momen mudik dirasakan justru saat akan mendatangi bulan Romadhon.

Kenapa saya sampai merasa kalau akan memasuki Romadhon seperti akan mudik ? Jawabannya adalah karena di bulan Romadhon euphoria yang dirasakan bagi saya sama seperti mudik.

Bulan Romadhon adalah momen yang ditunggu selama setahun, perlu mempersiapkan bekal, dan semakin bersuka cita jika sudah akan memasukinya dan ingin cepat-cepat berada didalamnya, bersedih saat berlalu waktunya.

 1. Momen yang ditunggu. 

pixabay.com

Selama 11 bulan menunggu waktu memasuki momen bahagia bisa bertemu dengan segala hal yang hanya ada di Romadhon.

Semangat dalam ibadah, melakukan kebaikan, berbagi, memperbaiki diri, mengejar kebaikan malam seribu bulan, dan berharap saat selesai diri ini kembali bersih dan mencapai derajat taqwa. Semua bisa dicapai di bulan Romadhon yang membuat menjadi waktu yang ditunggu selama 11 bulan. Saat waktunya tiba saat itulah seperti momen mudik yang ditunggu.

 2. Mempersiapkan bekal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline