Lihat ke Halaman Asli

Karla Wulaniyati

TERVERIFIKASI

Senang Membaca, (Kadang-kadang) Menulis, Menggambar Pola/Gambar Sederhana

Nomophobia Menghasilkan Generasi Menunduk

Diperbarui: 17 Maret 2019   00:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Nomophobia saya tahu istilah dan seluk beluknya -- walaupun informasi dan tahunya hanya sekilas saja -- baru beberapa hari saja gara-gara membaca satu artikel tentang penyembuhan kecanduan media sosial dengan membaca yang ditulis oleh Simon Doherty.

Saya kaget juga karena ternyata ada phobia yang berasal dari efek samping -- kalau mau disebut kemajuan teknologi -- yang mau tidak mau didapat dari paket kemudahan yang didapat dalam bidang teknologi dan komunikasi yang terhubung pada internet. Saya tuliskan kutipan Simon Doherty tentang kelebihan dan kekurangan internet.

Simon dalam artikelnya menceritakan bagaimana media sosial sudah bisa membuat kecanduan bagi pemakainya. Bagaimana sejak membuka mata di awal hari hingga memejamkan mata di akhir hari hidup tidak terlepas dari media sosial yang di akses dari alat smartphone.

Awal hari saat membuka mata smartphone tidak jarang menjadi benda pertama yang dicari dan biasanya membutuhkan waktu yang tidak sebentar padahal yang di aksesnya seringkali bukan hal yang mendukung kegiatan atau pekerjaan.

"I need to use the internet, but right now it's using me." (Simon Doherty)

Sekarang internet memang dibutuhkan untuk kegiatan dan pekerjaan, tetapi pada kenyataannya justru internet yang menguasai diri kita. Hingga muncullah nomophobia.

Saya lalu mencari makna nomophobia di KBBI dan tidak menemukan sehingga saya mencari maknanya di search engine dari berbagai artikel.

Istilah nomophobia pertama kali muncul dalam suatu penelitian tahun 2010 di Britania Raya oleh YouGov yang meneliti tentang kegelisahan yang dialami pengguna telepon genggam cenderung merasa tidak nyaman ketika mereka kehilangan telepon genggam.

Nomophobia dapat terlihat menyerang semua kalangan yang tersentuh kemajuan teknologi dan komunikasi tidak mengenal usia, jenis pekerjaan, status sosial, dan gender.

Yang memprihatinkan nomophobia menyerang generasi yang harusnya aktif dan produktif. Generasi yang harusnya membangun masa depan dengan aktif yang banyak melibatkan kegiatan fisik. Produktif yang berarti banyak menghasilkan karya dan produksi malah menghasilkan generasi menunduk.

Menunduk karena selalu sibuk dengan smartphone sepanjang kegiatan harian. Memiliki hampir semua akun media sosial. Mengecek berita, sibuk membuat memposting status, foto, atau konten lainnya, menjawab komenan, melihat berita, tidak lupa membaca gosip, hoax juga tidak lupa dibaca karena suka penasaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline