The best way to be original is to be yourself. (Paulo Coelho)
Menulis bahkan bagi yang menyukai dan mencintai menulis merupakan kegiatan yang gampang-gampang susah, gampang saat semua berjalan lancar baik ide, menulis, sampai ditayangkan tapi saat semua mandek maka daftar alasan sudah disiapkan untuk membenarkan tidak menulis.
Ide untuk menulis itu sebenarnya tidak akan habis karena tidak ada yang tahu tentang cerita kita dan tidak ada yang bisa menuliskan cerita kita selain diri kita sendiri. Apa yang ditemui, dipikirkan, dirasakan, dan diketahui bisa menjadi ide dalam menulis.
Sebenarnya semua artikel bisa sangat unik dan berbeda satu dengan yang lainnya jika mengembangkan apa yang menjadi harta yang dimiliki dalam diri sendiri tidak meniru ciri khas orang lain sehingga menjadi artikel yang gue banget.
Setiap orang memiliki rincian cerita yang hanya diketahui oleh dirinya begitupun saat menuliskannya hanya dirinya yang paling tahu alur, cerita, keindahan dan keunikannya.
Kutipan Paulo Coelho di awal artikel menyebutkan jalan terbaik untuk memperlihatkan keaslian diri adalah bahwa kita berlaku saja sebagai diri sendiri.
Kutipan itu bisa berlaku pula dalam hal menulis. Menjadi diri sendiri dalam menulis akan memperlihatkan ciri khas diri. Mengikuti ciri khas orang lain tidak akan memberikan kekhasan diri sendiri bahkan malah memperkuat kekhasan orang yang diikuti. Walaupun mengikuti ciri khas orang lain tidak salah apalagi awal membangun konsistensi dalam menulis tetapi akan jauh lebih baik jika dari awal membangun jejak kepenulisan sudah menunjukkan ciri khas sendiri.
Yang jadi masalah adalah tingkat kepercayaan diri dalam menampilkan kekhasan diri sendiri dalam menulis. Masih banyak penulis (pemula) yang merasa belum layak karena keterbatasan disegala sisi tentang kepenulisan sehingga lebih yakin menampilkan ciri khas orang lain dibanding ciri khas diri sendiri.
Padahal artikel yang bersifat gue banget lebih mudah dibuat, lebih unik, lebih kaya pembahasan karena mengerti rincian cerita dengan sangat baik karena kita sendiri sebagai central pembahasannya.
Hal yang bisa dilakukan agar artikel yang dibuat lalu ditayangkan berciri gue banget diantaranya :
1. Mengenali diri dengan cara mengkaji dan memperdalam keadaan diri.
2. Peka terhadap apa yang terjadi dalam diri dan sekitar hingga tersimpan menjadi cerita yang memberikan ciri khas yang nantinya dituangkan dalam tulisan.
3. Percaya pada diri jika orang lain bisa dalam hal kepenulisan maka kita pun bisa. Orang lain menempuh perjalanan yang panjang dan tidak mudah sampai meraih pencapaian menjadi penulis handal dan profesional maka kita pun jika ingin berhasil dalam menulis maka harus mau melalui banyak hal pula.
4. Asah terus dengan banyak belajar, membaca, menulis, dan menayangkan artikel. Keempat hal ini senjata yang tidak bisa ditawar jika ingin jadi seorang penulis.
5. Tampilkan terus ciri khas diri baik dari kategori, alur, penulisan dengan berlaku sebagai diri sendiri.
Tidak masalah jika ciri khas artikel kita tidak sehebat orang lain. Sederhana, ringan, biasa-biasa saja berbeda dengan orang lain yang mendalam, berbobot, dan hebat. Toh seringkali yang sederhana dan biasa saja malah lebih disukai dan melekat pada banyak orang. Asal terus menerus menjejakkan kepenulisan bukan hal yang tidak mungkin menghasilkan karya yang abadi dari kesederhanaan tulisan yang kita buat.
Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Karawang, Rabu 16 Januari 2016