Lihat ke Halaman Asli

Karla Wulaniyati

TERVERIFIKASI

Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Antologi Prosa Puisi Sambut Hari Ibu, "Ketika Semesta Mengajarkan Kita Terpuruk dan Bersabar"

Diperbarui: 2 Februari 2019   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexels.com

Melihat dirimu bahagia adalah kebahagiaanku sebagai ibu. Namun hidup tak melulu tentang kebahagiaan dan kesenangan. Tak jarang bahkan hidup itu bersanding dengan kesulitan. Saat kebahagiaan menyapa siapapun tak akan menolak namun saat kenestapaan melanda banyak membuat keterpurukan dan menghancurkan.

Nak, hidup itu dikuatkan dengan kesulitan
Kadang agar kita berbenah
Kadang karena ulah kita dengan mengundangnya

Tidak ada manusia sempurna
Karena fitrah memiliki kebaikan dan keburukan
Kebaikan karena taqwa
Keburukan karena nafsu

Kesulitan itu untuk menaikkan derajat hidup
Jangan lari pun jangan mengingkari
Hadapi dengan sikap terbaik

Jika kesulitan menyapa karena undangan
Hadapi dan perbaiki
Hingga mengantarkan menjadi manusia yang lebih baik

Teringat saat kau mengalami keterpurukan. Semesta mengirimkan paket kesulitan untuk dirimu. Menghantam, menghabisi, meluluhlantahkanmu, dan membuatmu jatuh. Untuk sebagian orang apa yang dialami mungkin bukan hal penting karena tiap orang memiliki prioritas berbeda dalam hidupnya. Dari hal itu kita belajar menerima kesulitan dan memunculkan kesabaran.

Keterpurukan menghantam
Hadiah untukmu
Biar menjadi tangguh
Sebagai insan yang teguh

Mengingatkanmu penuh
Yang Kuasa menunggu
Untuk simpuhmu
Menunduk patuh

Keterpurukan yang dipersembahkan semesta memunculkan kesabaran bukan hanya untukmu terutama untukku. Menyikapi hidup dengan arif perlu kesabaran yang luas. Hati lapang  adalah syarat kesabaran.

Kau sabar menghadapi kesulitan, aku sabar menemanimu menghadapi kesulitan. Untuk seorang ibu menyaksikan anak dalam kesulitan lebih sulit dari kesulitan itu sendiri. Tapi itulah hidup kau harus berhadapan dengan kesulitan dengan atau tidak adanya diriku. Selama aku masih ada akan ditemani menghadapi kesulitan hingga memunculkan kesabaran agar saat aku tidak bersamamu lagi sudah bisa dengan mudah jika kau bertemu kembali dengan segala kesulitan dalam hidup ini.

Kita hadapi hantaran semesta
Kemudahan
Kesulitan
Kebahagiaan
Kenestapaan
Apapun yang ingin semesta berikan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline