Minggu pagi setelah selesai beres-beres dan pekerjaan rumah lain, ngeteh atau ngopi dengan kudapan pelengkap pasti jadi momen menyenangkan yang ditunggu.
Saat santai sambil ngeteh atau ngopi, membaca menjadi kegiatan yang tidak terlewatkan. Membaca apa saja, baik membaca dengan buku atau membaca secara online.
Saya jadi ingat sematan yang diberikan bahwa saya seorang kutu buku. Tingkat membaca saya tidak terlalu hebat walau memang diatas rata-rata.
Arti kutu buku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kiasan untuk orang yang senang membaca dan menelaah buku di mana saja.
Saya jadi teringat bahwa keutuhan segala sesuatu itu kadang didapat dari hal yang berlawanan, positif dan negatif, kebaikan dan keburukan, kelemahan dan kekuatan, dan seterusnya.
Begitupun dengan seorang kutu buku, keutuhan peranan dari seorang yang kutu buku adalah memiliki kekurangan dan kelebihan.
Kekurangan
Seringkali kutu buku dicap sebagai seseorang yang anti sosial, tidak suka keramaian karena lebih sibuk dengan bukunya, buku menjadi pengganti bersosialisasi dengan orang lain.
Selain itu tidak jarang seorang kutu buku memiliki sifat minder disebabkan karena merasa memiliki kekurangan dan tidak bisa seperti orang kebanyakan, sehingga lebih percaya diri jika berhadapan dengan buku dibanding orang lain.
Stigma yang diberikan kepada seorang kutu buku juga sering tidak baik, dianggap sebagai orang aneh dan tersisih. Lihat saja penggambaran di film untuk tokoh seorang kutu buku berkacamata, rambut rapi, berponi atau kepang dua, baju rapi dikancingkan sampai ke atas, membawa buku banyak di tas dan tangan serta berjalan membungkuk memperlihatkan ketidakpercayaan diri. Seringnya jadi tokoh yang menjadi bahan perundungan dan tertawaan.
- Kelebihan
Apa seorang kutu buku mempunyai kelebihan ?, jawabannya banyak. Seorang kutu buku memiliki kelebihan yang malah lebih banyak kelebihan dibanding kekurangannya.