Oleh : Budi Purnomo Karjodihardjo
JIKA Anda selebritas atau public figure, bahkan korporasi terkenal pun bisa menerima serangan hoax yang datangnya entah dari mana dan tidak terduga datangnya kapan.
Hoax adalah suatu kata yang digunakan untuk menunjukan pemberitaan palsu, atau usaha untuk menipu, atau mengakali pembaca atau pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut adalah palsu.
Dari mana produksi hoax ini? Tidak jelas tetapi mestinya bisa ditelusuri. Bisa jadi dari orang yang tidak menyukai keberadaan kita, tapi bisa juga dari orang iseng. Mungkin nerasal dari kompetitor, lawan bisnis, lawan politik, atau bahkan dari karyawan atau fans Anda sendiri.
Pertanyaannya, jika Anda menghadapi serangan hoax yang tentunya tidak Anda harapkan, apa yang harus dilakukan?
Berikut ini, adalah rekomendasi untuk Hoax Handling Management yang disarankan oleh praktisi digital public relations untuk diimplementasikan, sebagai berikut :
1. MEMBUAT KLARISIKASI.
Tentu saja berita yang salah harus diluruskan dan harus diklarifikasikan. Berita yang salah tidak boleh dibiarkan, karena akan menjadi referensi yang salah secara berulang.
Bahkan, jika ditulis terus-menerus, disebarkan terus-menerus, diviralkan lagi terus-menerus, akibatnya akan sangat sangat fatal. Citra personal atau citra korporasi Anda akan jatuh secara sistematis.
Jika ini yang terjadi, Anda harus melakukan upaya pemulihan citra atau image restoration. Caranya bagaimana?
Yang ideal adalah membuat press release (siaran pers) untuk menggelar fakta dan realitas yang sebenarnya terjadi. Distribusikan kepada redaksi media masa terkemuka untuk dipublikasikan segera.