Lihat ke Halaman Asli

Indahnya Toleransi di Waringinsari Kota Banjar

Diperbarui: 26 Mei 2019   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Gereja (GKJ) yang berada di depan Masjid Baitul Karim


Ada hal menarik ketika saya dan kawan-kawan pulang dari kegiatan mentoring di Madrasah Al-Bayyin, Waringinsari, Kecamatan  Langensari, Kota Banjar. Sore itu, tepatnya sabtu 18 mei 2019, menjelang waktu berbuka puasa, kami melihat sebuah spanduk yang mencerminkan sikap toleransi. Spanduk yang terpasang di pagar Gereja itu bertuliskan "Selamat Menunaikan Ibadah Puasa"yang ditujukan kepada warga muslim di wilayah itu. Tulisan dalam spanduk itu sangat menarik bagi kami, karena ucapan itu dapat meningkatkan kohesi sosial dan toleransi antar umat beragama.

Toleransi yang berkembang di daerah ini juga tercermin dari senyum dan sapa hangat anak-anak gereja yang sedang bermain kepada kami yang menyapa mereka. Yang menarik lagi, gereja yang terletak di RT 10 RW 04 Dusun Purwadadi, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar itu berada persis di depan Masjid Baitul Karim. Dua bangunan rumah ibadah itu berhadapan hampir tak ada jarak, kecuali dipisahkan oleh sebuah jalan kecil. Hal itu memperlihatkan bahwa warga masyarakat setempat dapat hidup berdampingan meski berbeda agama. 

Selama ini mereka hidup damai, harmonis, saling menghargai, dan saling mendukung dalam kegiatan ibadah keagamaan. Hal ini dicontohkan ketika umat muslim menyelenggarakan sholat Jumat, mereka menghentikan segala aktivitas yang sedang berlangsung di gereja. Atau ketika kerja bakti digelar desa, warga membersihkan tempat ibadah, baik masjid maupun gereja secara bersama-sama.

Fenomena ini sungguh indah bagi kami. Ini seperti "oleh-oleh indah"  bagi kepulangan kami dari mentoring. Terbesit tekad di hati kami bahwa sebagai umat muslim, kami harus senantiasa menjaga dan menjunjung tinggi toleransi. Toleransi adalah nilai-nilai luhur agama Islam yang merupakan rahmat bagi seluruh alam (rahmatallil'alamin). Meskipun kita berbeda kepercayaan dan keyakinan, kita dapat berinteraksi sosial dengan baik dilandasi kepercayaan, sehingga relasi sosial kita selalu dipenuhi semangat persatuan dan gotong royong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline