Lihat ke Halaman Asli

Karisma Nabila

Saya mahasiswa

Review Skripsi

Diperbarui: 3 Juni 2024   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ANALISIS PERCERAIAN YANG DISEBABKAN OLEH

PERPINDAHAN AGAMA (MURTAD)

(Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Lumajang Nomor

74/Pdt.G/2022/PA.Lmj)

A. PENDAHULUAN

Perceraiannya merupakan peristiwa berat yang dialami oleh banyak pasangan, dan seringkali memiliki latar belakang yang kompleks. Salah satu faktor yang semakin sering menjadi penyebab perceraian adalah perpindahan agama atau murtad. Fenomena ini menimbulkan kontroversi dalam masyarakat, terutama dalam konteks hukum dan nilai-nilai keagamaan.

Studi kasus Putusan Pengadilan Agama Lumajang Nomor 74/Pdt.G/2022/PA.Lmj menjadi titik fokus dalam menganalisis dampak perpindahan agama terhadap perceraian. Dalam konteks ini, perpindahan agama dianggap sebagai penyebab utama konflik yang mengarah pada perceraian. Analisis mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan perceraian menjadi penting untuk memahami kompleksitas kasus ini.

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa agama sering kali menjadi fondasi nilai dan identitas bagi individu. Perpindahan agama oleh salah satu pasangan dapat mengakibatkan ketidakcocokan nilai dan keyakinan antara suami dan istri. Konflik nilai ini dapat memicu ketegangan dalam hubungan, bahkan mencapai titik tidak dapat diperbaiki.

Selain itu, faktor sosial dan budaya juga memainkan peran penting dalam analisis ini. Di masyarakat yang masih kental dengan nilai-nilai tradisional, perpindahan agama bisa menjadi stigma sosial yang sangat kuat. Tekanan dari keluarga, teman, dan lingkungan sekitar dapat memperburuk situasi dan menguatkan keputusan untuk bercerai.

Tidak ketinggalan, aspek hukum juga menjadi pertimbangan dalam analisis perceraian akibat perpindahan agama. Terdapat regulasi yang berbeda-beda terkait perceraian dalam hukum agama di berbagai negara. Dalam konteks Indonesia, di mana hukum agama Islam berlaku, proses perceraian yang melibatkan perpindahan agama akan mengikuti prosedur hukum yang khusus dan kompleks.

Dalam studi kasus ini, pengadilan agama menjadi pihak yang memiliki peran sentral dalam menyelesaikan konflik perceraian yang disebabkan oleh perpindahan agama. Putusan yang dihasilkan menjadi cermin dari pertimbangan-pertimbangan hukum, sosial, dan nilai-nilai agama yang kompleks.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline