Lihat ke Halaman Asli

Riska Utami

Masih belajar

Budidaya Jamur Tiram

Diperbarui: 17 Mei 2019   13:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jamur yang sudah berusia dua minggu dan siap panen.

Jamur merupakan salah satu klasifikasi makhluk hidup yang terdapat di ekosistem. Tidak semua jamur dapat di konsumsi karena beberapa diantaranya mengandung racun, salah satu jamur yang dapat di konsumsi adalah Jamur Tiram. Tinggi nya minat masyarkat terhadap jamur ini membuat banyak yang membudidayakannya.

Membudidayakan jamur termasuk kegiatan yang tidak begitu sulit namun tidak juga begitu mudah. Pertama kondisi kumbung atau tempat jamur diletakkan harus lembab. Kemudian kondisi dari boglog atau tempat jamur tersebut tumbuh tidak boleh terlalu kering namun tidak juga terlalu basah. 

Tahap pertama dalam budidaya jamur ini adalah pembuatan boglog yaitu media tanam dari jamur tiram. Boglog berasal dari serbuk gergaji yang di campurkan dengan dedak, sebelum boglog memasuki tahap pembibitan, boglog harus di masukkan kedalam tempat pengukusan dan di kukus selama delapan jam.

Kemudian boglog harus selalu di pantai setiap harinya agar tidak habis di serang hama dan juga boglog tidak kekeringan air. Satu boglog dapat menghasilkan jamur selama enam bulan. Jamur tergolonga makanan yang rendah akan kalori dan mengandung protein, vitamin, mineral dan juga serat yang sangat baik untuk tubuh. Harga yang di tawarkan jamur tiram terbilang murah yaitu dua belas rupiah untuk satu kilogram jamur. Boglog yang sudah tidak menghasilkan jamur akan di hancurkan di jadikan pupuk kompos.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline