Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa PPG Prajabatan Gelar Proyek Kepemimpinan: Workshop Pendidikan Merancang Modul Ajar yang Terstandar

Diperbarui: 1 September 2024   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Bandar Lampung – Mahasiswa PPG Prajabatan Gel. 1 Tahun 2024, Kelompok 2 dari Universitas Lampung (UNILA) sukses menggelar proyek kepemimpinan dengan tema "Workshop Pendidika Merancang Modul Ajar yang Terstandar" pada Jumat, 30 Agustus 2024, di Gedung B Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNILA. Acara yang dimulai pukul 13.30 WIB s/d selesai ini turut menghadirkan Prof. Dr. Een Yayah Haenilah, M.Pd., sebagai pemateri utama dan dihadiri oleh guru-guru dari tiga sekolah mitra PPL mahasiswa, yaitu SDN 1 Tanjung Gading, SDN 2 Pinang Jaya, dan SDN 2 Sukaraja.

Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para guru dengan keterampilan merancang modul ajar sesuai dengan standar Kurikulum Merdeka. Mahasiswa PPG Prajabatan berinisiatif mengadakan workshop ini guna mendukung guru-guru di sekolah mitra mereka agar lebih siap dalam mengimplementasikan kurikulum baru tersebut di dalam kelas.

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Selama sesi penyampaian materi, Prof. Een memberikan panduan terkait penyusunan capaian pembelajaran dan integrasi Profil Pelajar Pancasila dalam modul ajar. Salah satu peserta, seorang guru dari SDN 1 Tanjung Gading, mengajukan pertanyaan terkait penulisan capaian pembelajaran. “Saya masih bingung, apakah capaian pembelajaran cukup ditulis dalam bentuk poin atau harus dirinci secara keseluruhan? Selain itu, bagaimana dengan penulisan Profil Pelajar Pancasila dalam modul ajar? Apakah perlu dijelaskan kegiatan apa saja yang mendukung dimensi tersebut?” tanya guru tersebut.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Prof. Een menjelaskan bahwa tidak ada aturan baku terkait format penulisan capaian pembelajaran. Guru diperbolehkan menulisnya dalam bentuk poin jika inti capaian sudah dipahami, namun penulisan secara rinci juga bisa dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas. Mengenai Profil Pelajar Pancasila, beliau menambahkan bahwa meskipun tidak wajib dituliskan secara rinci, dimensi tersebut sebaiknya tercermin jelas dalam kegiatan pembelajaran agar memudahkan guru mengidentifikasi perkembangan peserta didik. Setelah pemaparan materi dan sesi tanya jawab, acara dilanjutkan dengan sesi coaching antara mahasiswa PPG dan peserta workshop, yakni guru-guru dari sekolah mitra. Sesi coaching ini dirancang untuk membimbing peserta dalam merancang modul ajar yang sesuai dengan standar Kurikulum Merdeka. Para peserta terlihat antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian acara dan berkomitmen untuk menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari di sekolah masing-masing.

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Workshop ini juga memberikan ruang bagi para guru untuk berbagi pengalaman mereka dalam menyusun modul ajar di sekolah masing-masing. Diskusi yang interaktif antara guru dan mahasiswa PPG menciptakan suasana kolaboratif yang mendukung terciptanya ide-ide baru dalam penyusunan modul ajar yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Selain itu, pemateri juga menekankan pentingnya kreativitas dan fleksibilitas dalam menyusun modul ajar, sehingga guru dapat menyesuaikan materi dengan konteks lokal dan karakteristik peserta didik. Para peserta terlihat antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian acara dan berkomitmen untuk menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari di sekolah masing-masing.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran bagi guru, tetapi juga menunjukkan kontribusi nyata mahasiswa PPG Prajabatan dalam dunia pendidikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline