Lihat ke Halaman Asli

Kontrak

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berlari lari mengarungi waktu
Bermandikan penat
Berhujankan keringat

Mengais-ngais jejak-jejak harapan
Menenggelamkan tawa mengganti ambisi
Berjalan-berjalan cepat saling mendahului

Menusuk dari belakang
Menyelinap diam-diam
Mencuri jalan-jalan malam
Diam mengendap-ngendap

Membenarkan pencarian sesuap nasi
Sesuap nasi yang akan menjadi Seurat nadi
Segenggam jabat tangan yang akan menjadi sehela nafas terakhir
Gelap mata menerjang terajang hiruk pikuk

Menang diam-diam
Berfoya sendirian
Menutup mata agar jadi bingal
Menunggangi jalan-jalan panjang

Jalan-jalan sepi… sendiri…
Sesaat di bawah kesadaran
Tersenyum pahit di atas derita
Tak tersadar
Seketika

Kontraknya akan mati sebentar lagi

Senin, 7 Februari 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline