Lihat ke Halaman Asli

Nomer Satu Seluruh Dunia

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kamu adalah ruang .
Kadang bisa penuh.  Dan aku sesak kehabisan nafas dalam sempit .
Tapi kamu juga bisa jadi hampa .
Mengambang, dan hanya ada kosong. Panjang hingga senyap. Tak berujung

Teorinya.  Energi itu kekal. Hanya berpindah wadah.  Berpindah wujud.
Jadi sesungguhnya ada energi-energi di alam semesta .  energi yang begitu besar.
Tinggal tergantung sebuah keputusan.  Kemanakah akan dipindahkan energi ?
Dan dalam wujud seperti apa.  Disinilah keputusan dibuat,memuliakan- atau justru memusnahkan.
Tapi kau, kau bisa mewujudkannya dalam kata-kata. Mewujudkannya dalam cinta kasih yang menguatkan.
Kau bisa menangkap energi positif . atau menangkap energi negatif.keputusan. ambillah langkah menentukan keputusan.

Bukankah kata baru akan menjadi arti jika ada spasi.  Bukankah damai baru ada jika ada lengang. Bukankah menit baru ada jika ada sela detik ?
Bukankah tanaman baru akan hidup jika ada rentang. Dan bukankah baru ada cinta jika ada jarak . ia bukan memusnahkan . tapi melengkapi . menyempurnakan.

Engkau substansi yang menggenapi ruang-ruang kosong.  Esensial yang alami mendesak keluar paru-paru. Pecahan oksigen yang terhirup paru-paru.
Kau lebih dari sekedar atom. Kau tak akan terpecahkan.  Tak akan terpisahkan. Di hidupku .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline