Lihat ke Halaman Asli

Izza Afkarina

Mahasiswa IAI Syarifuddin Wonorejo Lumajang Jawatimur

Temukan Kita di Kota Pisang

Diperbarui: 7 Desember 2022   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Riang:Beberapa Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAI Syarifuddin Lumajang berselfie ria dengan taman Alun-alun Lumajang sebagai background. (Dokpri)

   Pernah mendengar istilah Kota Pisang kan guys?

Yuhu, Kota Lumajang yang memiliki panggilan sayang Kota Pisang, hehe. Sebelumnya tau kan, kenapa sih Lumajang dijuluki Kota Pisang?

Sebagai Mahasiswa Lumajang yang akan meneruskan perjuangan para pejuang, perlu banget mengenal dan mengetahui ciri khas dan hal menarik lainnya yang ada di Lumajang ya guys. Salah satunya, istilah Kota Pisang ini. Konon katanya, Lumajang mendapat panggilan sayang dari orang-orang tersayang sebagai Kota Pisang, yang pertama karena Pisang merupakan salah satu ciri khas yang ada di Lumajang. Salah satu contoh pisang yang menjadi ikon Kota kita yaitu, Pisang Agung. Pisang yang memiliki ukuran yang luayan besar di kalangan Pisang, sekitar berukuran 30-36 CM, menurut media.neliti.com. 

Bukan hanya buah Pisangnya saja yang menarik, guys. Cara masyarakat Lumajang dalam mengelola Pisang tersebut pun tidak kalah menarik, apalagi Bupatiny, hehe. Salah satu produk yang masyarakat kelola dari buah Pisang tersebut yaitu, Keripik Pisang, Pisang goreng, Pisang coklat, Pisang roll, dan sebagainya. 

Juga dapat dilihat dari beberapa relief yang berupa Pisang hingga daun pisang.

Namun, dari beberapa keindahan relief-relief tersebut, ada hal yang menjanggal yang mungkin dapat membawa dampak orang lain akan berpikir negatif. Hal ini, dapat dilihat dari hal kebersihan yang ada di sekitar Alun-alun, juga beberapa tempat di dalam taman Alun-alun. 

Kotor:Suasana lingkungan sekitar Alun-alun Lumajang yang diceceri sampah. (Dokpri)

Bisa saja sih, hal ini terjadi akibat kurang kesadarannya pengunjung terhadap kebersihan lingkungan. Akhirnya diikuti para pengunjung lain yang buta kesadaran. Namun ada juga yang sadar, tapi tak bertindak, hanya melihat dan melewati tempat tersebut dengan santai dan obrolan yang ringan. Seakan-akan sudah terbiasa hidup dalam lingkungan seperti itu. Dan salah satu korban yang sadar tersebut, ya kami sendiri, hehe. Karena baru sadar setelah narasi ini dirangkai.

Udah udah, malah gosipin sampah Alun-alun, haha. Lanjut aja ya guys ya, menuju tempat menarik di Kota Pisang yang lumrah menjadi kunjungan, tongkronga kopi, bahkan tempat belajar dan diskusi Mahasiswa IAI Syarifuddin Lumajang, khusunya pada Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, hehe.

Berhubung lokasi Kampus tercinta IAI Syarifuddin berada di kawasan Wonorejo. Jadi, kita jalannya jangan jauh-jauh deh, hihi. Welcome to Kawasan Wonorejo Timur alias KWT. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline