Lihat ke Halaman Asli

Karina Anggita

Life enthusiast

Merenangi Kegalauan

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedih...Frustasi.... Kecewa.... Merasa gagal..... Rendah diri....Galau.....

Intinya all of negative feelings that make me (and you) feel so blue and useless. Have you ever been in that kinda situation? Rasa sedih, hampa dan merasa diri tak berguna yang timbul setelah gagal mencapai suatu hal, rasa iri saat melihat keberhasilan teman yang ujung-ujungnya menjelma jadi perasaan rendah diri, karena merasa tidak punya sesuatu yang patut untuk dibanggakan.Kita semua pasti pernah. Ya, pasti pernah memiliki perasaan seperti itu. Bad feeling, atau apapun sebutannya,

I’m just only a human. I’ve been there so many times. Every time I stuck in that moment, then feel so blue, it seems that I can’t get out from this black hole. Yes this is really a black hole for me, ‘since it is sucking my energy, my positive thoughts, and pushed me down to the bottom and I found myself drowning into the ocean of blue feeling.

Perasaan semacam ini berbahaya. Kecewa pada diri sendiri pada tingkat akut hanya akan memanggil depresi mendatangi diri kita. Karenanya, kita harus berlatih mengelola perasaan. Yang terjadi pada saya, setiap rasa kecewa timbul, dan ketika dada sudah mulai terasa sesak untuk bernafas ( hey, I’m drowning,remember…), I’ll start to swim. Here’s my swimming techniques :

1.Beranjak dari tempat duduk, mencari foto. Yups, foto diri saat bersama teman atau keluarga, foto yang menunjukkan sosok yang sedang bahagia, dan tentunya terlihat cantik :)

2. Mengenang peristiwa di foto. in my case, this is automatically help repair my feeling. Kind of mood booster.

3.I’ll use the 3rd person point of view. Melihat sosok “aku” dalam foto sebagai orang lain.In my case, I’ll see me ,myself in that photos asthe other Karina.

4.Mengingat-ingat semua pengalaman bagus yang pernah dialami, terutama saat-saat berhasil mencapai sesuatu, saat merasa diri berharga dan dihargai. Tapi lihat semua pengalaman itu sebagai pencapaian yang berhasil dicapai oleh sosok dalam foto. Lalu mulailah untuk menggagumi sosok dalam foto, menggagumi semua pencapaiannya, merasa ia beruntung atas kelebihan-kelebihannya, dan atas keberuntungan-keberuntungan dalam hidupnya.

In my case, I see the achievements of someone else ,and her name is Karina. I start to adore figure in the photographs, begin to think how lucky she is because bla bla bla ( pada titik ini, kita akan menemukan hal-hal kecil dan besar yang sudah dianugerahkan untuk kita ). I begin to think, this Karina is awesome because of what she has achieved. She is totally gorgeous. And hellooooo, she is me! The one that I adore, is me. Figure in the photos that has achieved this and that is me. Well, this way helps me a lot.

5.Singing aloud. Yes singing. One of my favorite isShine from Take That.” ….O C’mon see the light on your face, let it shine, just let it shine, let it shine…”

6.Say prayer. Then take a breath. Release your bad feeling and feel free.

7.Do not forget the magic words“ I love being me.”

Saya merenangi kegalauan dengan teknik ini.  Hopefully my swimming techniques could help you too.Whenever you cover yourself with too much liquid called tears,just make sure do not let yourself drowning.

Cheers

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline