Lihat ke Halaman Asli

Karina Mezy Whijaya

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga

Dari Kolera hingga Covid-19: Transformasi dan Tantangan Kesehatan Masyarakat Indonesia

Diperbarui: 11 September 2024   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


KARINA MEZY WHJAYA/191241008
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
 
     Kesehatan masyarakat berfokus pada pencegahan penyakit, peningkatan kualitas hidup, dan perpanjangan usia melalui upaya komunitas. Sejarah kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai pada era penjajahan Belanda, ketika wabah penyakit seperti kolera dan cacar menjadi masalah besar. Pada tahun 1888, didirikan Pusat Laboratorium Kedokteran di Bandung, yang kemudian berubah nama menjadi Lembaga Eijkman pada tahun 1938. Laboratorium ini memiliki peran kunci dalam memerangi penyakit seperti malaria, lepra, dan cacar.


Setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia mulai membangun puskesmas pada tahun 1950-an untuk menyediakan layanan kesehatan primer. Puskesmas menawarkan pelayanan dasar seperti imunisasi, perawatan ibu dan anak, serta pengendalian penyakit menular. Namun, masalah kesehatan masyarakat terus berkembang. Di era modern, penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung menjadi semakin umum. Gaya hidup tidak sehat, termasuk pola makan buruk, kurangnya aktivitas fisik, serta peningkatan konsumsi rokok dan alkohol, memperburuk situasi ini.


Pandemi COVID-19 yang dimulai pada tahun 2020 mengungkapkan kerentanan sistem kesehatan masyarakat kita. Krisis ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik tetapi juga menimbulkan dampak psikologis seperti kecemasan dan depresi akibat isolasi sosial, kehilangan pekerjaan, dan ketidakpastian masa depan. Berbagai langkah pencegahan dan penanggulangan telah dilakukan, termasuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pola hidup sehat melalui kampanye seperti "Gerakan Masyarakat Hidup Sehat" (Germas). Kampanye ini mendorong masyarakat untuk lebih aktif berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan rutin memeriksakan kesehatan.


Teknologi juga memainkan peran penting dalam kesehatan masyarakat. Telemedicine memungkinkan konsultasi medis jarak jauh, sangat berguna selama pandemi COVID-19 dengan adanya pembatasan mobilitas. Teknologi ini membantu mengatasi kesenjangan akses kesehatan, terutama di daerah terpencil. Selain telemedicine, aplikasi kesehatan juga banyak berkembang untuk memantau kondisi kesehatan individu secara real-time, memberikan data yang dapat digunakan untuk menganalisis pola penyakit dan merancang intervensi yang lebih efektif.


Masalah kesehatan masyarakat saat ini meliputi resistensi antibiotik, perubahan iklim, dan kesehatan mental. Resistensi antibiotik, di mana bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik, menjadi ancaman serius karena infeksi yang sulit diobati. Penggunaan antibiotik yang berlebihan di masyarakat dan industri mempercepat proses resistensi. 

Pencegahan dapat dilakukan dengan penggunaan antibiotik yang bijak, meningkatkan kebersihan, dan memperluas edukasi tentang bahaya penggunaan antibiotik yang tidak tepat.
Perubahan iklim berdampak pada kesehatan masyarakat dengan meningkatnya penyakit yang ditularkan melalui vektor, seperti demam berdarah dan malaria. 

Kenaikan suhu global mengakibatkan penyebaran nyamuk ke wilayah yang sebelumnya bebas dari penyakit tersebut. Upaya pencegahan meliputi pengurangan emisi gas rumah kaca, adaptasi terhadap perubahan iklim, dan penguatan sistem kesehatan untuk mengatasi potensi lonjakan penyakit terkait iklim.


Kesehatan mental juga menjadi fokus utama dengan meningkatnya kasus depresi dan kecemasan, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Faktor-faktor seperti tekanan sosial, perubahan teknologi yang cepat, dan ketidakpastian ekonomi berkontribusi terhadap peningkatan masalah kesehatan mental. Pencegahan melibatkan peningkatan akses ke layanan kesehatan mental, pengurangan stigma terhadap gangguan mental, dan keterlibatan masyarakat dalam upaya preventif serta intervensi dini.


Secara keseluruhan, evolusi kesehatan masyarakat di Indonesia mencerminkan kemajuan dari masa kolonial hingga era modern. Meskipun tantangan kesehatan masyarakat terus berkembang dengan perubahan pola penyakit dan kondisi global, upaya seperti Germas dan penggunaan teknologi seperti telemedicine menawarkan harapan untuk perbaikan sistem kesehatan masyarakat. Pendekatan yang komprehensif, dengan kebijakan pencegahan yang kuat dan edukasi masyarakat, sangat penting untuk menghadapi tantangan-tantangan ini.


KATA KUNCI : Antibiotik, Covid, Kesehatan, Puskesmas, Teknologi
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
The Indonesian Public Health, n.d. Sejarah Kesehatan Masyarakat di Indonesia. [online] Available at: https://www.indonesian-publichealth.com/sejarah-kesehatan-masyarakat-2 [Accessed 6 September 2024].
WHO, 2020. Climate Change and Health. [online] Available at: https://www.who.int/newsroom/fact-sheets/detail/climate-change-and-health [Accessed 6 September 2024].
CDC, 2021. Antibiotic Resistance Threats in the United States. [pdf] Available at:
https://www.cdc.gov/drugresistance/pdf/threats-report/2019-ar-threats-report-508.pdf [Accessed 6 September 2024].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline