Lihat ke Halaman Asli

Karina Mezy Whijaya

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga

Mengenal Bahaya Diare dan Pencegahannya

Diperbarui: 17 Agustus 2024   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Oleh : Karina Mezy Whijaya

Nim : 19241008

Prodi : Kesehatan Masyarakat 

Diare masih menjadi salah satu tantangan kesehatan utama di Indonesia, dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi, terutama pada anak-anak. Penyakit ini ditandai dengan buang air besar yang tidak normal, tiga kali atau lebih dalam sehari, dan tekstur tinja yang cair. Meski terlihat sepele, diare dapat menyebabkan dehidrasi parah yang mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan baik.

Angka kasus diare di Indonesia

Menurut data Survei Status Gizi Indonesia tahun 2020, prevalensi diare di Indonesia sebesar 9,8%. Pada tahun 2020, diare masih menjadi penyebab kematian terbesar pada anak usia 29 hari hingga 11 bulan, yaitu sebesar 14,5%.

Faktor penyebab diare

Penyebab utama diare adalah sanitasi yang buruk, persediaan air yang tidak mencukupi, dan kurangnya kesadaran dalam diri mengenai hidup bersih. Selain itu, diare juga dapat disebabkan oleh virus, infeksi bakteri atau parasit yang masuk melalui makanan atau air yang telah terkontaminasi.

Upaya Pencegahan

Beberapa upaya pencegahan diare yang dapat dilakukan:

1. Menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan dan setelah dari toilet.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline