Lihat ke Halaman Asli

Pesona Negeri Atas Awan-Citorek Lebak

Diperbarui: 5 Desember 2023   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Koleksi Pribadi

24 Juli 2023

Pada suatu pagi yang sangat cerah,waktu menunjukan pukul 10.00 WIB dengan Terik matahari seakan menyambut kami dengan penuh semangat untuk berpetualang,dalam rangka melepas penat pasca Ujian Akhir Semester (UAS). Perjalanan ku bersama teman-teman kali ini kami memilih salah satu tempat yang menjadi Impian untuk kami datangi,tempat yang memiliki julukan "Negeri Atas Awan" yang berlokasi di ketinggian perbukitan di Gunung Luhur,Citorek-Lebak,provinsi Banten.

Untuk menuju ke Citorek,Negeri Atas Awan,kami harus menempuh perjalanan dari Kabupaten Pandeglang menuju Perbukitan Gunung Luhur-Lebak membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam dengan menggunakan kendaraan bermotor,sebelum berangkat kami mengecek kembali peralatan yang akan kami bawa,seperti : 1 set kursi dan meja lipat,untuk kebutuhan konten.

Tepat pada pukul 10.30 WIB,kami sepakat memulai perjalanan panjang ini menggunakan sepeda motor dan tidak lupa membaca doa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Pada perjalanan awal, kami di suguhkan keindahan alam gunung karang yang begitu cerah,lalu di sertai dengan desir angin yang sejuk seakan berkata "selamat berpetualang nona!"

Setelah 2 jam perjalanan kami berhenti terlebih dahulu untuk melaksanakan solat dzuhur di salah satu masjid yang berada di puncak cipanas yaitu Masjid Jami At-Taqwa sembari istirahat sejenak. Setelah selesai shalat kami melanjutkan perjalanan sambil mencari tempat yang cocok untuk makan siang,setelah 30 menit perjalanan akhirnya kami menemukan rumah makan padang.

Perjalanan yang cukup jauh tentunya membuat kami kelelahan,akan tetapi rasa Lelah itu terbayarkan karena kami menikmati akses jalan yang cukup baik dan mendukung,dengan berdampingan indahnya pemandangan alam sekitar.

Ada salah satu spot perjalanan yang kami sukai yaitu ketika kami melewati Jembatan Ciberang,karena kami tidak menduga adanya jembatan se indah ini dengan di iringi suara-suara sumber mata air yang berada tepat di bawah Jembatan Ciberang.

Perjalanan pun terasa cepat karena tepat pada pukul 14.00 WIB kami telah memasuki perbatasan Wewengkon Adat Istiadat Kasepuhan Citorek. Rasanya semakin jauh perjalanan kami kemungkinan semakin banyak kami mendapatkan kejutan-kejutan,sambil menyaksikan kegiatan warga sekitar yang mayoritas adalah bertani.

Pada pukul 14.30 WIB setibanya di Citorek terdapat banyak bangunan yang dijadikan warung dan beberapa bangunan untuk penginapan dan terdapat Masjid Rahmatan Lil Alamin. Sebelum covid-19 melanda biasanya disini menyediakan tempat untuk mendirikan tenda bagi yang ingin berkemah,namun pada saat kami berkunjung ternyata sudah tidak disediakan lagi untuk berkemah,jadi hanya ada warung-warung yang menyatu dengan penginapan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline