Lihat ke Halaman Asli

karina auliaputri

MAHASISWI UINSU

Dampak Makanan Kaleng bagi Tubuh

Diperbarui: 14 April 2021   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

makanan kaleng yang mudah didapatkan di supermarket. | pexels

Makanan kaleng merupakan salah satu jenis makanan cepat saji yang saat ini sangat banyak diminati di kalangan masyarakat. Dahulu makanan kaleng hanya berisi ikan yang  disebut sarden tetapi lama-kelamaan makanan kaleng juga beragam jenisnya, dari sayuran, buah-buahan , hingga minuman sudah berbentuk kaleng.

Selain makanan yang cepat saji, ,makanan kaleng juga justru akan mempermudah kita dari segala hal. Sekarang ini banyak makanan yang di kemas di dalam kaleng.

Selain praktis, makanan kaleng juga memperpanjang umur makanan tersebut. Makanan dalam kaleng tersebut banyak menyerap logam karet. Pada dasarnya logam yang terbuat pada kaleng ialah logam berat.

Menurut para gizi (ahli gizi) mengungkapkan bahwa penggunaan logam berat sebagai bahan dasar dari logam kaleng yang di pakai untuk mengemas makanan dapat menjadi sumber bahan kontaminan pada makanan dan minuman keleng. Namun semakin lama interaksi antara logam pelapis keleng dengan makanannya kadar  logam timbal (Pb) akan semakin besar. 

Tentunya  hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh dalam jangka waktu yang lama. Dikutip dari zeenews.com nahler mengatakan, sebuah tim peneliti telah memperingatkan bahwa makanan kaleng mengandung Zin Oxide, yang dapat merusak sistem pencernaan. 

Hal ini tentu bahayanya bisa muncul dalam jangka waktu yang panjang. Bagi saluran pencernaan ada perubahan dalam waktu cepat jika seseorang kerap mengomsumsi produk kalengan.

Sangat disayangkan apabila terlalu sering mengomsumsi makanan kaleng, tetapi tetap saja banyak produk kalengan yang digemari oleh banyak orang, sebelum mengomsumsinya anda harus berpikir dua kali terhadap dampaknya.

Memang semua memiliki dampak positif maupun negatif.
Atas nama kemudahan, makanan kaleng adalah pilihan terbaik. Namun tetap perlu diwaspadai pasalnya makanan kaleng ternyata juga memiliki sisi negatif yang bisa memberi dampak buruk pada tubuh berikut adalah sisi negatif dari makanan kaleng  yaitu:

  • Mengandung garam, gula dan pengawet.

Untuk dapat bertahan lama, pengawet biasanya akan ditambahkan dalam makanan kaleng. Selain itu, biasanya jenis makanan ini juga mengandung gula dan garam berlebihan. Hal ini munkin bisa berbahaya jika dikomsumsi orang yang memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan jantung.

  • Terkontaminasi dengan bakteri

Meskipun sudah melewati berbagai proses dan dijamin keamanannya, resiko terkontaminasi bakteri dan zat asing lain masih bisa terjadi pada makanan kaleng. Hal ini bisa saja terjadi karena pengemasan yang kurang baik, kaleng yang rusak,retak atau pecah. Kondisi tersebut tentu akan memudahkan sejumlah kontaminasi masuk.

  • Mengandung BPA

BPA atau Bisphonel-A adalah bahan kimia yang sering ditemui dalam makanan kemasan, seperti makanan kaleng. Berita buruknya, BPA yang ada di kaleng dapat pindah ke dalam makanan. Disaat zat tersebut masuk ke dalam tubuh, bisa memicu terjadinya berbagai masalah penyakit.
Tentu saja dari permasalahan tersebut memiliki solusi untuk mencegah yaitu :

  • Lebih rajin masak di rumah
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline