Saat ini, virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 telah menjadi pandemi dan menewaskan banyak orang di seluruh dunia. Infeksi virus Covid-19 ini mudah ditularkan dari satu orang ke orang lain, dengan masa inkubasi berkisar 2-14 hari. Namun, rerata gejala muncul dalam kurun 3-7 hari, berupa demam, batuk kering, pilek, hidung tersumbat, sesak, dan kelelahan. Tidak hanya gejala-gejala di atas yang dapat dialami oleh pasien Covid-19, melainkan juga gejala lain seperti mual, muntah, dan diare. Derajat keparahan Covid-19 bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, sehingga menyebabkan sindrom gangguan pernapasan akut bahkan kematian.
Orang yang memiliki risiko tinggi mengalami gejala berat bahkan kematian adalah seseorang yang berusia lebih dari 65 tahun dan yang memiliki penyakit kronis, terutama penyakit jantung, hipertensi, diabetes, obesitas, asma, dan lain sebagainya. Hal ini karena pintu masuk virus ini ke dalam tubuh manusia ada di sel-sel jantung, paru, pembuluh darah, saluran cerna, dan sel imunitas tersebut. Apabila terinfeksi, maka dapat menyebabkan terjadinya infeksi otot jantung yang hebat dan bahkan serangan jantung yang sering berujung pada kematian.
Lalu bagaimanakah cara yang harus dilakukan untuk mencegah infeksi Covid-19 pada pasien dengan penyakit jantung? Tentunya, pasien-pasien penyakit jantung harus menerapkan gaya hidup yang baik, yaitu gaya hidup sehat, istirahat cukup, kelola stres, serta tidak merokok dan mengonsumsi alkohol. Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan pasien penyakit jantung agar tercegah dari infeksi Covid-19:
1. Konsumsi makanan segar setiap hari
Konsumsi makanan segar dan bervariasi untuk menjamin asupan nutrisi dapat terpenuhi dengan baik. Konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C (jeruk, jambu merah, stroberi), sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian (beras, oat, ubi, kentang, singkong, sagu, jagung, ubi), serta makanan hewani, seperti ikan, telur, unggas, susu, dan daging merah segar, semua makanan dimasak sampai matang. Setiap hari, konsumsi 2 gelas (4 porsi) buah, 2,5 gelas (5 porsi) sayur, 180 g biji-bijian, dan 160 g daging dan kacang-kacangan (1 porsi protein hewani dan 1 porsi protein nabati). Konsumsi daging merah tanpa lemak kira-kira 1-2 kali/minggu, dan unggas 2-3 kali/minggu. Pilih kudapan buah dan sayur segar serta hindari konsumsi makanan siap saji. Makanan dimasak dengan kadar kematangan cukup agar kandungan vitamin dan mineral tetap terjaga dan menjaga dari kontaminasi virus.
2. Minum cukup air
Minum air sebanyak 8-10 gelas/hari atau sesuai dengan anjuran dokter karena pada umumnya pasien penyakit jantung kadang memerlukan penyesuaian asupan cairan. Air putih merupakan pilihan terbaik. Hindari jus yang mengandung gula, jus konsentrat, sirup dan semua minuman gula tinggi.
3. Konsumsi lemak dan minyak secukupnya
Pilih lemak baik, seperti ikan, kacang-kacangan, alpukat, kedelai, minyak zaitun, minyak kanola, minyak biji bunga matahari, dan minyak jagung. Hindari konsumsi lemak jenuh berlebih, seperti daging berlemak, mentega, minyak sawit, minyak kelapa, krim, keju tinggi lemak. Hindari daging siap saji karena mengandung lemak dan garam yang tinggi. Pilih susu ataupun produk susu rendah lemak. Hindari makanan mengandung lemak trans, seperti makanan proses dan fast food, snack food, gorengan, pizza beku, pie, kukis, margarin, dan lain-lain.
4. Kurangi konsumsi gula dan garam
Batasi konsumsi gula-garam-lemak berlebih. Batasan hariannya adalah maksimal 50 gram (4 sendok makan) gula, 5 gram (1 sendok teh) garam, dan 67 gram (5 sendok makan minyak). Saat memasak, hindari menggunakan bumbu yang mengandung tinggi garam, seperti kecap asin dan kecap ikan. Pilih garam yang mengandung yodium. Hindari kudapan mengandung tinggi gula dan garam. Pilih buah dan sayur segar. Batasi konsumsi makanan tinggi gula, seperti soft drink, sirup, serta minuman dan makanan atau kudapan tinggi gula lainnya.