Lihat ke Halaman Asli

Karim Noer

Pelajar Sepanjang Masa

Erick Thohir Perlahan Tapi Pasti Perbaiki Dunia Sepak Bola Indonesia

Diperbarui: 16 April 2023   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Tribunnews.com

Mafia Sepak Bola menjadi salah satu yang tidak dapat dihindarkan dalam dunia sepak bola Indonesia. Seolah penyakit yang satu ini tidak dapat dituntaskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Atau sebut saja dari kepemimpinan yang sebelum-sebelumnya. Tentunya setiap zaman memiliki tantangan masing-masing.

Pengaturan skor pada prinsipnya menjadi penyakit yang menggerogoti sepak bola Indonesia. Sehingga dapat dipastikan tidak ada peningkatan yang berarti ketika duri dalam daging tersebut tidak dibuang terlebih dahulu. Pada titik ini seharusnya semua pihak menyadari daya rusak penyakit kronis tersebut.

Erick Thohir tentunya memiliki pengalaman yang panjang soal sepak bola. Sehingga ia berani mengambil tindakan tegas dan konsisten dalam segala tindakannya. Pemberantasan 'match fixing' ini akan memiliki efek yang baik, sekaligus akan membuat  Sepak Bola dalam negeri akan lebih kompetitif lagi

Penyakit Kronis

Match fixing, atau yang dikenal juga sebagai pengaturan skor, merupakan praktik ilegal di dunia olahraga yang melibatkan manipulasi hasil pertandingan untuk keuntungan finansial. 

Praktik match fixing sangat merugikan bagi dunia olahraga dan masyarakat secara umum. Indonesia tentu harus mengambil langkah tegas untuk memberantas yang disebutkan terakhir di atas.

Jika ditanya soal siapa yang paling dirugikan tentunya, praktik match fixing pertama merugikan integritas olahraga. Olahraga adalah kompetisi yang seharusnya berlangsung secara adil dan berdasarkan keterampilan dan usaha para atlet.

 Praktik match fixing merusak prinsip dasar ini dan menghancurkan integritas olahraga. Hasil pertandingan yang dipengaruhi oleh match fixing tidak mencerminkan kualitas sebenarnya dari tim atau individu yang berkompetisi, melainkan hasil yang sudah disusun sebelumnya. Hal ini merugikan nilai-nilai fair play, kejujuran, dan sportifitas dalam olahraga.

Pada sisi lain, pengaturan skor juga merugikan para penonton dan penggemar olahraga. Penonton dan penggemar olahraga menghabiskan waktu, tenaga, dan uang untuk menyaksikan pertandingan dengan harapan menyaksikan persaingan yang adil dan menarik.

Namun, jika hasil pertandingan sudah dipengaruhi sebelumnya, hal itu akan merusak pengalaman menonton dan kepercayaan mereka terhadap integritas olahraga. Ini dapat mengurangi minat masyarakat untuk mendukung atau mengikuti olahraga, yang pada gilirannya dapat merugikan popularitas, pendapatan, dan investasi dalam olahraga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline