Lihat ke Halaman Asli

Karim Noer

Pelajar Sepanjang Masa

Revolusi Sepak Bola Dimulai dari Reformasi PSSI, Ini Saran M. Qodari

Diperbarui: 4 Desember 2022   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Waspada.co.id

Sepak bola Indonesia butuh perubahan besar. Revolusi. (M. Qodari)

Pembenahan sepak bola Indonesia tidak bisa hanya tambal sulam. Perbaikan itu harus menyeluruh dan menyentuh hal dasar. Pada perihal ini tentu menyangkut Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Karena organisasi inilah yang membidani semua aspek sepak bola nasional kita.

Sejauh ini, pembenahan itu hanya dilakukan di beberapa sisi saja. Misalkan pembenahan dilakukan di liga domestik. Atau pun yang sering kali terlihat perbaikan itu hanya di tingkat timnas saja, yakni untuk bisa bersaing di tingkat Internasional. Tentu ini tidak dapat dibenarkan, sebab tidak menyentuh persoalan yang sesungguhnya.

Video M. Qodari yang viral di beberapa media sosial, yakni soal bagaimana sepak bola Indonesia bisa mendunia, menyadarkan kita bahwa persoalan sepak bola tanah air seolah jalan di tempat. Hal ini dapat dilihat dari dua variabel  penting yang menjadi tolak ukurnya.

Menurut M. Qodari, variabel pertama yakni sejauh mana pemain-pemain Indonesia merumput di liga-liga besar seperti Inggris dan Italia. Variabel kedua, belum ada klub Indonesia yang mampu menjadi jagoan di level Asia. Yakni dengan menjadi juara, atau runner up, atau masuk ke semifinal Liga Champions Asia.

Dua hal di atas dianggap penting untuk mendorong sepak bola Indonesia dapat bermain di Piala Dunia. Namun kenyataannya skuad Garuda tidak bisa berbicara banyak di tingkat Asia selama ini. Bahkan pada level Asia Tenggara sekali pun, Timnas Indonesia masih tertatih-tatih menghadapi Timnas Thailand dan Vietnam.

Reformasi PSSI Tidak Dapat Ditawar Lagi

Gagasan M. Qodari tentu menjadi masukan tersendiri bagi perbaikan sepak bola Indonesia. Terlebih lagi bagi PSSI yang akan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) pada tahun 2023 yang akan datang.

Untuk mencapai dua variabel yang disebutkan di atas, maka tanggung jawab itu berada di pundak PSSI. Sebagaimana kita ketahui, dalam Undang-undang No 3 Tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional menjelaskan bahwa, induk organisasi cabang olahraga adalah organisasi olahraga yang membina, mengembangkan, dan mengoordinasikan.

Dengan kata lain perbaikan sepak bola kita, harus dimulai dari reformasi PSSI itu sendiri. Sehingga para pemilik suara di PSSI harus menyadari betul apa yang menjadi kebutuhan di internal organisasi. Seperti jajaran-jajaran penting, sebagai penggerak utama PSSI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline