Lihat ke Halaman Asli

Partai Politik dan Strategi Kaderisasi

Diperbarui: 28 Desember 2016   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berbagai Negara maju maupun berkembang pasti mempunyai partai politik sebagai tindakan penting dalam sistem politik. Hanya berbeda-beda sistem nya dimana partai politik mempunyai tiga sistem yaitu satu partai, dipartai, dan multipartai.

Indonesia  sebagai suatu Negara multikultural sehingga mempunyai sistem multipartai. Terlihat jelas banyaknya partai-partai politik yang cukup kompetitif. Salah satunya dalam hal partisipasi politik. Dimana partai politik sebagai alat aspirasi masyarakat atau agar masyarakat bisa berpastisipasi dalam kebijakan-kebijakan dalam pemerintahan lewat organisasi yang lebih jelas dan teratur. Karena jika pedapat individu atau kelompok tidak mempunyai suatu kejelasan, hal itu bisa membuat ia tidak dipandang atau hilang. Oleh karenanya, aspirasi tersebut perlu diolah sedemikian rupa agar menjadi penting dan bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini melalui memenuhi salah satu tugas partai politik yakni menyiapkan kader-kader pemimpin dalam pemerintahan agar suara atau kebijakan mereka bisa digunakan dalam pemerintahan sebagai penyalur suara rakyat.

Dalam partisipasi partai politik yaitu menyusun strategi dalam menghasilkan kader-kader pemimpin tentunya diharapkan akan menjadi pemimpin yang berkualitas bukan sekedar mempunyai popularitas. Seperti fenomena banyaknya para artis yang telah memiliki popularitas di masyarakat. Namun, bagaimana dengan kualitas nya sebagai pemimpin . Pemimpin  yang bisa membuat Negara ini maju, bukan hanya dari segi ekonomi, politik, namun juga moralitas. Banyaknya kita menemukan masalah pemimpin ketika menjabat mengalami krisis moralitas sehingga banyak tidak mengutamakan kepentingan umum. Dimana kita tahu pasti ada bentrok kepentingan individu maupun kelompok.

Pada dasarnya kita semua dalah pemimpin, yakni pemimpin dari diri sendiri. Pemimpin dalam pemerintahan juga mesti terlebih dahulu bisa memimpin diri sendiri, agar bisa mengontrol diri dan mengutamakan kepentingan umum bukan kepentinga pribadi.

Partai politik dalam berpastisipasi meyiapkan calon kader pemimpin, semestinya mempunyai strategi yang bilamana bisa menghasilkan pemimpin yang berkharisma dan berkualitas. Jika banyak ditemui, pemimpin yang tidak baik, tentu saja banyak penyebabnya. Apakah itu termasuk kesalahan  partai politik atau sebab-sebab yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline