Lihat ke Halaman Asli

Pergaulan Bebas

Diperbarui: 26 November 2016   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pergaulan bebas adalah perilaku menyimpang yang  tentunya merugikan pelakunya bahkan orang-orang sekitar. Seperti seks bebas, narkoba, minuman keras, dan lain-lain. Pergaulan bebas tersebut identik dengan remaja sebagai pelakunya. Buktinya pernah tercatat 62,7% siswi SMP sudah tidak perawan dan 22,1% siswi SMU pernah melakukan aborsi (menurut survey Komnas Perlindungan Anak), hal ini juga memperlihatkan fakta pelaku juga siswi sekolah menengah atau bahkan  sekolah dasar. Karena remaja dikenal dengan fase pencarian jati diri untuk proses menuju dewasa  serta dengan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Sehigga remaja sangat tertarik untuk mencoba hal-hal yang apabila tidak disaring terlebih dahulu bisa ke arah negative seperti Pergaulan bebas.

Factor penyebab terjadinya pergaulan bebas ini cukup banyak. Apalagi di era sekarang yang dimana degan bantuan teknologi  banyak hal menjadi mudah, baik itu mencari informasi ,bertukar informasi, dan sebagainya. Sehingga rasa penasaran bisa mudah dipenuhi. Tidak sedikit remaja yang mempunyai pola pikir pergaulan bebas adalah hal yang keren, tidak munafik, dan sebagainya. Oleh karenanya dibutuhkan pengawasan dari keluarga agar anak-anak nya tidak terjerumus dengan memberikan kasih sayang dan nasehat-nasehat kepada mereka. Selain itu, lingkungan juga sangat berpengaruh, lingkungan juga tidak jarang membentuk perilaku seseorang seperti dari teman. Maka hendaknya kita berbaur dengan lingkungan yang baik, teman yang mengarahkan pada hal positif . tentunya dari semua factor yang terpenting adalah dari individu itu sendiri dalam membentengi diri. Pengontrolan diri sangat dibutuhkan, hal ini bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif, mengetahui ilmu agama dari orang tua, guru, mapun masyarakat serta dengan menanamkan pola pikir peduli pada masa depan. Karena harus dsadari  betul dampak dari pergaulan bebas itu sendiri cukuplah besar. Misalnya perempuan yang kehilangan keperawanannya, masuk penjara karena narkoba, dan sebagai nya. Dampak negative yang lain cukup terlihat juga seperti penyakit akibat seks bebas, penyakit kejiwaan akibat Overdosis Narkoba, serta mendapat penilaian buruk dari masyarakat karena tidak sesuai norma.

Pergaulan bebas tidak bisa kita anggap sepele, mulai dari hal kecil kita harus bisa menghindarinya agar tidak berdampak kepada hal yang menuai penyesalan. Dan hendaknya sebagai remaja yang berpendidikan dan beragama kita bisa menjaga kepercayaan Keluarga dan orang sekitar sebagai penerus bangsa yang modern namun berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline