Lihat ke Halaman Asli

Kecewa dalam Diam

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

saat terdiam di sudut jiwa,

orang yg kusayangi tak ayalnya manis di depan, di belakang menikam

perlahan sudah mulai terkuak sifatnya,

dikatainya aku dengan kata-kata menghunus pedang,

setiap bertemu sering kali debat,salah paham

meski menurutnya hal tersebut hanya sebuah diskusi biasa, dan kata-kata tajam menurutnya biasa saja

dia memang lelaki yg menguji kesabaranku..

dimata keluarganya, aku selalu di bandingkan dengan perempuan lain

dalam sikap, berbicara dan semua yang ada di kehidupanku.

aku tahu, aku tak ada apa-apanya di banding perempuan itu kuakui, kalau masakannya di sukai lelaki-ku, sikapnya disukai lelaki-ku dan dia disukai keluarga lelaki-ku..

kau tak pernah paham jika rasanya dimaki-maki seperti itu menghancurkan jiwaku, seakan rapuh seperti sama sekali tak melihat sisi kebaikanku, sama sekali tidak..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline