Lihat ke Halaman Asli

Rahma Karenissa Basugi

Mahasiswa Akuntansi

Pelestarian Budaya Lokal: Mahasiswa KKN 93 UMD UNEJ Bersama Warga Dusun Krepekan, Desa Jampit Melestarikan Tradisi Ruwat Desa

Diperbarui: 31 Juli 2024   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN 93 UMD UNEJ

Bondowoso, 16 Juli 2024 - Dusun Krepekan merupakan salah satu dusun yang terletak di Desa Jampit, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso. Dusun ini memiliki sejarah panjang yang kaya akan budaya lokal dan tradisi-tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satu budaya yang terjaga hingga saat ini adalah tradisi ”Ruwat Desa”. 

Merupakan warisan berharga dari nenek moyang, tradisi Ruwat Desa ini tidaklah lekang oleh zaman. Selain bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan pada masyarakat, tujuan utama dari tradisi ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur terhadap alam, yang sudah memberikan kecukupan pada masyarakat. 

Dalam hal ini, mahasiswa KKN 93 UMD UNEJ berpartisipasi dalam kegiatan Ruwat Desa yang diadakan di Dusun Krepekan, Desa Jampit. Terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan dalam acara Ruwat Desa ini, diawali dengan mempersiapkan tempat berdoa di pagi hingga pertunjukan "macan- macanan" di malam hari.

Kegiatan dilaksanakan pada 16/7/2024 di Sumber Bening, Dusun Krepekan. Diawali dengan gotong royong dalam membersihkan sumber mata air, kegiatan dilanjutkan dengan menyembelih kambing berwarna hitam. Nantinya, kulit dari kambing tersebut akan digantung di dekat sumber air sembari dilakukannya doa bersama.

KKN 93 UMD UNEJ

“Kambing yang disembelih untuk acara Ruwat Desa ini wajib berwarna hitam. Semua ini dilakukan sesuai dengan cara yang diwariskan oleh leluhur kami,” ujar Kepala Desa Jampit, Dedi Handriyanto.

Dalam kegiatan ini warga Dusun Krepekan sangat antusias untuk bergotong royong menyiapkan segala cara untuk suksesnya kegiatan. 

Rangkaian acara Ruwat Desa ini diakhiri dengan acara pertunjukan “macan-macanan” yang diiringi dengan shalawat. Para penari akan memakan sesajen dengan menggunakan kostum singa barong yang menyerupai macan. Pertunjukan ini sebagai simbol kepercayaan masyarakat untuk keselamatan hingga menjauhkan roh jahat dari Desa Jampit.

“Dalam kegiatan sholawat ini nanti ada juga penampilan macan-macanan yang dilakukan untuk menjaga ternak, jika tidak dilakukan nantinya banyak hewan ternak yang mati,” ujar Kepala Dusun Krepekan, Hendra.

Tradisi Ruwat Desa dan Macan-macanan di Dusun Krepekan, Desa Jampit ini menunjukkan bagaimana kepercayaan leluhur masih dipertahankan dan dihormati dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya sebagai hiburan, kegiatan ini juga menjadi sarana pelestarian budaya yang sangat berharga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline