Lihat ke Halaman Asli

Cuham Beib

Menjadikan Sepeda Sebagai Moda Transportasi sehari-hari kemana saja,

Pertanyaan Klasik Keluarga Saat Kumpul di Moment Lebaran

Diperbarui: 29 April 2022   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kumpul keluarga saat lebaran. Dokpri

LEBARAN memang merupakan moment paling indah buat silaturahim atau berkumpulnya semua sanak family dalam satu rumah, terlebih jika di rumah orang tua kita dan keduanya  masih ada, tentu keharuan dan kesan mendalam akan sangat dirasakan saat itu.

Meski di jaman sekarang bagi yang berjauhan sudah dimudahkan melalui teknologi komunikasi, media sosial, dan aplikasi, tapi tetap akan merasa sedih jika kita tidak berkumpul langsung untuk bersilaturahmi khususnya di saat Lebaran,

Jadi jangan heran mengapa tradisi mudik itu sangat dinantikan sebagian besar masyarakat kita, salah satunya adalah mengobati kerinduan terhadap orang tua atau keluarga setelah sekian lama tak bertemu karena hidup di perantauan.

Saat lebaran tiba, usai melaksanakan salat ied dan saling memaafkan, biasa berkumpul bersama sambil menikmati hidangan khas lebaran yang sudah tersajikan. Disaat itulah munculnya pembicaraan-pembicaaran antara semuanya.

Pembicaraan biasanya di awali nasehat dari ayah atau kakak tertua, lalu berbicara tentang bagaimana rencana perjalanan kehidupan ke depan, tentang pekerjaan, keadaan rumah tangga bagi yang sudah berkeluarga dan sebagainya.

Namun ada pembicaraan yang paling membuat deg-degan, tegang, dan  bingung bagi anggota keluarga yang belum berkeluarga adalah pertanyaan klasik KAPAN MENIKAH? Masih mending bagi mereka yang sudah punya calonnya, tapi bagi yang hingga saat itu jangankan punya jadwal nikah, calonnya saja belum ada, hanya bisa menjawab dengan senyum getir dan berupaya tegar meski hati teriris.

Suasana akan sedikit berbeda jika tentang kapan menikah itu di bahas saat kumpul di moment Lebaran bersama teman tetangga misalnya, setidaknya tidak akan membuat tegang  dan getir, apalagi diantara teman ada beberapa yang belum nikah, bahkan jika diselingi candaan atau tidak serius menjawabnya.

Pembicaran bersama teman akan lebih beragam atau ngalor ngidul kesana kemari, dari mulai lawan jenis, masa depan, pekerjaan, mengenang masa kecil, hobi, dan sebagainya, sehingga soal kapan menikah itu sedikit terabaikan, malah terlupakan.

Lebaran di Tengah Kesendirian

Tahun 2004, adalah tahun yang berat bagi saya yang mana hanya dalam rentang waktu 3 bulan saya menghadapi kenyataan dan kesedihan yang luar biasa, harus kehilangan kedua orang tua dan berpisah dengan istri. Apalagi beberapa tahun sebelumnya saya kehilangan 2 orang kakak tertua, pergi untuk selamanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline