PERHELATAN Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX di Provinsi Papua wilayah paling timur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan berlangsung pada 2 hingga 15 Oktober ke depan. Dilaksanakan di empat daerah yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Dipastikan 37 cabang olaharaga akan dimainkan di arena PON Papua ke XX dan diikuti oleh sekitar 10.000 atlit dari 34 Provinsi. Sebagai orang Jawa Barat (Jabar), tentu saja saya berharap Jabar tetap menjadi yang tebaik dan juara di arena PON kali ini.
Di luar itu, semoga saja salah satu hajatan nasional terbesar di bidang olahraga tersebut bisa berjalan dengan sukses, lancar, aman, dan nyaman serta tetap terjalin utuh kebhinekaan, kebangsaan, dan nasionalisme.
Semoga pula dapat memunculkan banyak bibit atlit baru dan tangguh sehingga bisa berlagak di ajang olahraga bertaraf regional asia dan international dunia untuk membawa harum bangsa dan negara Indonesia.
Tanpa bermaksud mengesampingkan arena PON PAPUA , saat ini saya lebih menantikan Pekan Paralimpik Nasioanal (Peparnas) ke XVI Papua yang akan berlangsunga pada bulan Nopember mendatang.
Seperti diketahui bersama, Peparnas adalah PON khusus atlit-atlit penyandang disabilitas Indonesia. Dilaksanakan di daaerah yang sama beberapa waktu kemudian usai perhelatan PON.
Perbedaan PON dan Peparnas terletak pada pembagian kelas dan teknis pertandingan, dimana atlet dikelompokkan berdasarkan kondisi fisiknya (Wikipedia)
Sosok Sufyan Saori
Di arena Peparnas ke-XVI Papua nanti akan ada sosok atlit bernama Sufyan Saory yang akrab disapa Ian. Merupakan salah satu teman pesepeda saya di Kota Bandung. Perkenalannya berawal dari aktivitas bersepeda tahun 2014 di komunitas gerakan berbasis kampus, Bike to Campus (B2C) Bandung.