Lihat ke Halaman Asli

Imanuel Karel H

Masih mahasiswa

Jurnalisme Multimedia Rentan Hoax

Diperbarui: 15 Oktober 2019   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://phoneradar.com

Perkembangan teknologi tentunya dapat memudahkan kita dalam melakukan berbagai macam hal termasuk dalam dunia jurnalisme yang memunculkan jurnalisme multimedia, tetapi ada potensi juga bahwa jurnalisme multimedia dapat memudahkan penyebaran Hoax.

Pengertian multimedia sendiri menurut Deuze (2004) ada dua definisi dalam jurnalisme: Pertama, sebagai presentasi paket berita di website menggunakan dua atau lebih format media, seperti (namun tidak tidak terbatas pada) kata-kata baik lisan maupun tulisan, musik, gambar diam maupun gambar bergerak, animasi grafis, termasuk elemen interaktif dan hipertextual; kedua, sebagai presentasi paket berita dengan beragam media yang terintegrasi (meskipun tidak selalu bersifat simultan), seperti website, usenet newsgroup, email, SMS, MMS, radio, televisi, teletext, koran dan majalah cetak (atau integrasi media horisontal).

Melalui penjelasan tersebut maka dapat kita pahami bahwa wujud jurnalisme multimedia saat ini sudah bukan lagi dalam bentuk media cetak saja, tetapi sudah mulai berkembang pesat. Contoh nyatanya saja bahwa sekarang untuk bisa mendapatkan informasi atau berita kita bisa melalui media mana saja, mulai dari smartphone sampai cara yang konvensional misal dengan melalui TV atau koran cetak. Tetapi mau tidak mau harus kita akui bersama juga bahwa semakin mudahnya informasi untuk kita terima dan kita sebar, hal ini rentan memunculkan apa yang kita kenal dengan berita "hoax".

Hoax menurut KBBI adalah "berita bohong atau berita tidak bersumber". Hoax juga bisa berarti informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Menurut Silverman (2015), hoax adalah sebagai rangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan, namun 'dijual' sebagai kebenaran. Menurut Werme (2016), hoax adalah berita palsu yang mengandung informasi yang sengaja menyesatkan orang dan memiliki agenda politik tertentu. Dari definisi tersebut dapat ditarik beberapa kata kunci dalam definisi hoax, yaitu suatu informasi yang sengaja disesatkan, tidak benar, dan dengan sengaja disebarkan dengan tujuan tertentu, biasanya tujuan politik.

Perkembangan jurnalisme multimedia tentunya rentan dengan penyebaran hoax. Hal ini disebebkan karena mudahnya informasi untuk disebarkan dengan berbagai bentuk. Bisa mulai dari tulisan berita yang bohong, video yang tidak jelas sumbernya , atau bisa juga melalui foto yang telah dimanipulasi. Umumnya berita atau kabar hoax menyebar melalui jaringan media sosial dan aplikasi chating. Bentuk hoax yang beragam ini pun menjadi bukti bahwa perkembangan teknologi turut mempengaruhi bentuk hoax yang muncul di antara masyarakat. Pada akhirnya masyarakatlah yang dituntut untuk dapat berpikir kritis agar dapat membedakan mana yang berita hoax dan bukan.

Membedakan hoax dan bukan ini juga sebenarnya merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan, jika kita mengingat kembali kasus hoax dari Ratna Sarumpaet yang mengatakan bahwa dia baru saja dianiyaya oleh sekelompok orang dengan hanya bermodalkan foto yang berwajah lebam dan kemudian tersebar di media sosial facebook dan twitter saja sukses mengelabui beberapa tokoh besar seperti Juru Bicara Tim Prabowo-Sandiaga Dahnil Anzar Simanjuntak, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden 2019 Prabowo Subianto mempercayai kabar tersebut serta sempat membuat publik heboh. Pada akhirnya kebohongan Ratna pun bisa terungkap setelah kasusnya diselidiki oleh pihak kepolisian. Akhir dari kasus ini tentunya adalah Ratna Sarumpaet harus terjerat pasal 14 dan 15 UU No 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana serta pasal 28 juncto pasal 45 UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan ditutup dengan vonis 2 Tahun penjara. (berita terkait hoax ratna sarumpaet)

Survey Hoax dari MASTEL

Sekarang saatnya membahas hoax melalui hasil survey yang dilakukan oleh Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), apakah hoax mudah disebarkan melalui media sosial dan aplikasi chatting atau malah dari media yang lain? Survey ini sendiri dilakukan mulai tanggal 1 s/d 15 Maret 2019 sehingga data yang didapat masih cukup relevan dengan masa kini dan survei ini diikuti oleh 941 responden. Melalui survey ini saya ingin melihat apa saja bentuk hoax yang mereka terima dan melalui media apa, serta bagaimana pendapat mereka terhadap hoax tersebut.

(Hasil survey lengkap)

Hasil Survey

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline