Lihat ke Halaman Asli

BEDAH BUKU

RUMAH ASIK

Bisingan

Diperbarui: 15 Februari 2022   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak sanggup mengucapkan, lalu berlari pada kesendirian
Hingga terjebak untuk membayangkan.
Mencoba untuk menggambarkan,
Agar sekedar menetapkan,
Dari pilihan rasa,
Yang sekian berwarna dan sekian bermakna.

Kadang aku harus bercerita, dalam diam, dalam kesunyian
Sebab rindu, yang menghantarkan ku, pada kesendirian.
Kau tak sebab mengerti,
Tapi coba untuk mengekspresi,
Menjadi perantara ku,
Pada ruang-ruang yang sepuh,
Mengharapkan ku?
Untuk mengerti atas jawaban-jawaban yang tak pasti.

Jika rindu hanya menjebak ku,
Pada ruang-ruang yang membuat ku kaku,
Dalam waktu-waktu yang tak menentu,
Biarkan alam yang menjadi sendi-sendi,
Air hanya jadi cara ku, untuk mengerti. Pantai hanya mewarnai untuk dimengerti,
Lalu gelombang sang ombak adalah kebisingan hati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline