Lihat ke Halaman Asli

Kardiaman Simbolon

Menginspirasi

Manfaat Facebook dan Twitter???

Diperbarui: 20 Juni 2015   05:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Facebook, twitter dan sosial media lainnya berjasa memang berjasa membuat orang minder menjadi percaya diri.

Jelek atau cantik atau ganteng sama-sama bisa narsis.

Miskin atau kaya sama-sama bisa eksis. Makan direstoran atau makan dipinggir kali, menu mewah dan menu sekadarnya sama-sama diupdate.

Tua-muda, anak-anak hingga kakek-nenek sama-sama bisa unjuk diri. Berwajah lugu seperti bayi-bayi dan juga kakek-nenek dipaksa bergaya.

Bodoh atau pandai sama menunjukkan diri. Nilai Ujian yang jelek, dan berita tidak naik kelas hingga prestasi yang wah-wah sama-sama di share.

Orang sakit dan sehat, sama-sama punya tempat. Tidak peduli orang mau mati, menderita sakit yang sebenarnya mengharukan, masuk dalam pembicaraan lantaran foto yang selalu baru.

Menangis dan tertawa semua ditunjukkan. Menangis saat sedih masih sempat update dan menulis status.

Saudara-saudariku, jika aku mau menuliskan, tentu masih banyak lagi perubahaan yang terjadi akibat sosial media. Mungkin satu sisi, kita bisa bersyukur dan berterima kasih kepada 'Facebook, twitter dan segala macam sosial media lainnya", karena berjasa mempermudah banyak hal dan membuat orang-orang menjadi seperti "setara". Semua menjadi percaya diri dan bisa menampilkan diri dihadapan orang-orang lain.Namun, ada satu ketakutanku. Setelah kita berterimakasih atas semua itu, kita perlu berpikir apakah sosial media seperti facebook, twitter dan lainnya benar-benar membuat kita percaya diri dan setara? Atau justru membuat kita tidak tau diri dan tidak tahu malu? Pikirkan...pikirkan...pikirkan!

Menurut saya sekarang ini, banyak orang menjadi tidak tahu diri dan tidak tahu malu.

Nilai jelek dan kegagalan, menjadi status facebook. Apakah orang ini percaya diri atau tidak tahu malu?

Nilai tinggi dan prestasi wah dipublikasikan. Apakah orang ini tahu diri? Atau mau membanggakan diri? Untuk apa?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline