Lihat ke Halaman Asli

Kardiaman Simbolon

Menginspirasi

Menolak Pilkada Lewat DPRD

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

======jangan LUPA share ke semua orang======

Sahabat-sahabat, terkasih. Putusan bahwa pilkada lewat DPRD sangat menggelisahkan saya, sebagai rakyat indonesia. Sebab di dalamnya, terkubur hak-hak rakyat untuk menentukan pemimpinnya, di dalamnya demokrasi dikebiri, dan di dalamnya menufer politik "abal-abal" sedang dirancang.

Kegelisahan ini adalah kegelisahanmu juga, karena kita sama-sama mencintai Indonesia. Kita mencintai tanah air dan mencintai kedaulatan rakyat.

Banyak hal tak lagi mudah dipercaya. Demokrasi dipermainkan oleh kepentingan orang-orang yang ingin berkuasa, oleh orang-orang yang egois dan memanipulasi. Saya sangat paham, apa dibalik drama politik semacam ini. Semua karena ketidak puasan untuk menerima kenyataan, dan kemudian demi memeras rakyat dengan cara yang lembut.

Palu sudah diketuk! Karena ternyata banyak wakil rakyat di DPR yang berpura-pura berpihak pada kepentingan rakyat. Rakyat menginginkan pilkada langsung, sementara mereka memilih pilkada lewat DPRD. Apakah mereka masih layak disebut mewaki kita?

Sebagian lagi bermain-main dengan cara yang amat licik. Mengapa Partai Demokrat tiba-tiba mundur dari argumen awal untuk mendukung pilkada langsung? Mereka semua tiada bedanya dengan pemain-pemain drama politik yang diatur sesuai kepentingan beberapa orang.

Sahabat-sahabatku yang terkasih. Kita harus menyuarakan penolakan kita dengan cara apapaun yang bisa lakukan. Siswa-siswa, maha sisiwa, pegawai-pegawai, karyawan-karyawan harus menunjukkan pejuangan menolak keputusan Pilkada lewat DPRD. Memilih diam bukan pilihan yang baik.

JIka wakil-wakil di DPR tak lagi bisa diandalkan, rakyat HARUS TURUN TANGAN. Kita harus turun tangan untuk mengembalikan demokrasi yang baik. Hai, orang-orang muda, kita punya kuasa dan kecerdasan yang mumpuni harus membuat gerakan untuk mengembalikan hak-hak rakyat.
Rakyat lebih berkuasa daripada DPR. Rakyat lebih penting dari pada DPR. KIta tidak butuh wakil yang tak layak mewakili kita. MAri kita berjuang untuk mengembalikan hak-hak kita.

Salam
Kardiaman Simbolon




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline