Lihat ke Halaman Asli

Dede Tatang

Putra Kamal, Larangan Brebes

Pentingnya Gerakan Kembali Bersekolah

Diperbarui: 21 September 2017   06:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gb.kitabisa.com

 Sebelum membahas judul diatas, terlebih dahulu perkenalkan saya Detatang salah satu anggota citizen journalism Kabupaten Brebes. Saya sendiri pernah membuktikan langsung bagaimana peran pentingnya peran serta masyarakat dalam memperjuangkan pemenuhan hak dasar dari anak Indonesia, dimana salah satunya adalah hak memperoleh pendidikan. Saya dan teman saya di sesama anggota jurnalis warga di Kecamatan Larangan, pernah bertemu dengan seorang anak usia sekolah yang jualan sate keliling untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. 

Wisnu namanya, Alhamdulillah berkat kerjasama berbagai pihak kini Wisnu sudah bisa mengenyam kembali pendidikan. Jika Wisnu jualan Sate keliling maka lain halnya dengan Surya Saputra, ia adalah satu-satunya pengembala sapi usia anak, dimana Surya dan Wisnu sama-sama sudah menjadi tulang punggung keluarga dimasa kecilnya. 

Jika Wisnu ditinggal kedua orangtuanya karena menikah lagi dan tinggal hanya dengan nenek dan adiknya, maka Surya adalah seorang anak yang ditinggal ayahnya, sementara ibunya sakit-sakitan oleh karenanya untuk bisa bertahan hidup akhirnya keadaan menuntut Surya bekerja. Suryapun sampai saat ini masih sekolah,namun jika dibandingkan nasib Surya lebih memprihatinkan pasalnya saat ini ibunyapun sudah tidak ada lagi di dunia ini. 

Kebutuhan Ekonomi & Kesadaran Masyarakat Pemicu Utama Anak Berhenti Sekolah

Berangkat dari kasus Wisnu saya yakin ada banyak anak yang mengalami nasib yang serupa dengannya, yaitu tidak bisa meneruskan sekolah atau terpaksa sekolah karena sutu alasan kuat, satu diantaranya karena masalah ekonomi. Saya yang tidak memiliki apa-apa , jauh dari gelimbang harta apalagi ilmu dan keterampilan selalu berdoa, agar bisa bertemu dengan anak-anak yang nasibnya hampir serupa dengan Wisnu. 

Berbekal group Facebook CBM (Celoteh Brebes Membangun) saya selalu optimis akan bisa mengembalikan anak kembali bersekolah jika menemukan anak-anak yang kurang beruntung tersebut, hal ini karena sejarah telah membuktikan kekuatan kekompakan, kepedulian, relasi, dan tindakan telah membuat CBM mampu memberikan berbagai hal-hal yang sangat bermanfaat untuk masyarakat, salah satunya pengembalian anak kesekolah tentunya. 

Di suatu desa, saya pernah keliling dor to dor menghampiri rumah anak yang berhenti sekolah, membujuk mereka agar mau kembali bersekolah baik sekolah formal maupun Informal. Pengalaman tersebut setidaknya telah membuktikan kepada saya bahwa bukan hanya pengaruh ekonomi sajalah seorang anak berhenti disekolah. Hal ini semakin diperkuat dengan berbagai pengakuan anak dan orangtuanya dari desa yang berbeda. Beberapa alasan tersebut antara lain adalah : 

1.Anak berhenti sekolah karena orang tua tidak bisa memberikan uang saku

2.Anak berhenti sekolah karena malu sepatu, tas atau perlengkapan lainnya rusak dan tidak bisa dibelikan . 

3.Anak dibuly teman 

4.Anak berhenti sekolah karena dilingkungannya banyak anak yang berhenti sekolah, sehingga anak tidak mau lagi berangkat sekolah dengan alasan ikut-ikutan teman. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline