Lihat ke Halaman Asli

Vagal

Diperbarui: 4 April 2017   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Vagal identik dengan Jagal

Apa kira-kira yang menjadi faktor risiko penyebab kematian terbanyak pada jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501?

Menurut analisa beberapa pengamat penerbangan mengatakan bahwa kecepatan jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 berada pada kisaran kecepatan 11.000 hingga 24.000 kaki permenit, maka waktu yang dibutuhkan pesawat jatuh dari ketinggian 36.000 kaki hingga sampai ke permukaan air laut hanyalah sekitar 1 sampai 2 menit saja.

Jadi dengan kecepatan jatuh yang demikian cepat maka sangat mungkin terjadi trauma benturan mulai dari kepala, leher, dada, perut hingga ujung kaki.

Salah satu penyebab kematian pada kasus kecelakaan AirAsia QZ8501 bisa diakibatkan oleh adanya refleks vagal. Refleks vagal merupakan refleks yang dihasilkan oleh karena adanya perangsangan terhadap nervus atau saraf vagus. Saraf vagus atau saraf kranial X adalah merupakan saraf terpanjang dari semua saraf kranial yang merupakan bagian dari sistem saraf otonom yang artinya saraf yang mengontrol fungsi-fungsi tubuh yang tidak di bawah kontrol secara sukarela, seperti gerakan saluran pencernaan, sekresi keringat dan denyut jantung.

Refleks vagal sangat mungkin terjadi bila pada daerah leher terjadi trauma. Dan refleks vagal dapat menjadi penyebab kematian hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Manifestasi dari refleks vagal ini beragam mulai dari yang ringan hingga berat yang meliputi adanya rasa cemas, nyeri kepala, keringat berlebihan, denyut jantung lambat, hipotensi, pingsan, terjadi irama jantung yang tidak beraturan hingga terjadi kematian mendadak akibat adanya henti denyut jantung.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline