- Penanya: Mana yang lebih kalian suka, tahu atau tempe?
- A : Kalau aku lebih suka tahu, karena rasanya lebih lembut & enak tentu saja
- B : Aku sih lebih suka tempe, kedelainya lebih original, gizinya juga tinggi
- A : Tempe bikinnya pake diinjek2 gitu kok disukai, lebih bagusan tahu lah
- B : Lha apalagi tahu, digiling sampe alus gizi aslinya udah pada ilang. Nggak sip banget
- A : Lho kamu nggak tahu ya, kono tempe itu makanan bawaan belanda. Diajarkan ke pribumi biar orang pribumi mentalnya jadi mental tempe. Ya kayak kamu itu
- B : Kamu ini nggak baca sejarah ya, tahu kan berasal dari Jepang. Itu salah satu trik jepang untuk menguasai dunia dengan menyebarkan tahu-tahu itu. Jangan2 kamu anteknya Jepang lagi
- A : Gimana sih, kamu pernah denger nggak ada Hadits "Sebaik-baik amal adalah yang dikerjakan dengan tangan sendiri", ya itulah tahu bikinnya pake tangan. Nggak kayak tempe, bikinnya sambil diinjek2. Belum lagi kalo ada kotoran di kakinya. Masya Allah, pantesan kamu susah dikasih tahu barang bener suka bikin Bid'ah sih
- B : Wah jelas kamu ngajinya nggak nyampe mesthi, tahu nggak ada Hadits "Hidangan makanan untuk dua orang seharusnya cukup untuk tiga orang dan makanan untuk tiga orang cukup untuk empat orang". Kalau tahu gimana, seharusnya kedelai bisa menghasilkan makanan lebih banyak malah ampasnya jadi banyak yang dibuang. Kamu yang ngajinya belum selesai jadinya malah menyalahi sunnah Rasul
- C : Sudah-sudah ini apa sih, tahu tempe aja sampe bawa-bawa hadits Rasul
- A : Lha ini apa lagi, Islam itu komplit bahkan urusan makanan pun ada aturannya. Kamu tahu nggak "Setiap daging yang tumbuh dari barang haram, maka neraka lebih baik baginya". Kayak gitu kamu mau memisahkan agama dari urusan makanan?
- B : Iya, jangan-jangan kamu antek Zionis yang mencoba memisahkan urusan duniawi dengan urusan ukhrowi. Kamu pengen membuat kita lupa dengan aturan agama dengan dikotomi-dikotomi yang menyesatkan ya?
- C : *speechless*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H