Lihat ke Halaman Asli

Apa?! Pandangan Kita Sebetulnya Buram Setiap Hari!

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Zaman sekarang, fotografi lagi marak. Nah, apakah Anda termasuk penggemar fotografi? Jika iya, mungkin Anda tahu kalau kualitas udara mempengaruhi ketajaman hasil potret.

Saya baru tahu dari teman saya yang memang sarjana sinematografi dan gemar menenteng kamera ke mana – mana. Sebetulnya, dia tidak sengaja berceletuk kalau kualitas udara di Jakarta buruk, banyak asap, sehingga gambar yang diambil akan buram. Sementara di tempat lain, bisa jadi lebih jelas.


Waktu mendengar dia bilang begitu, saya langsung kaget dan spontan mengajukan mosi tidak percaya, “Heh?! Masak sih? Berarti sebetulnya setiap hari pemandangan yang kita lihat buram?”

Selesai mengucapkan kata – kata itu saya baru sadar, kata – kata itu tidak hanya berlaku dalam arti penglihatan harafiah dan fisik semata, tetapi lebih penting lagi, pandangan kita terhadap suatu hal atau konteks juga seringkali buram dan bias ketika kita sudah sering berhadapan dengan hal itu setiap hari.

Hal – hal yang sudah menjadi “tradisi”, seringkali dianggap itu lah yang benar. Yang di luar itu adalah salah atau aneh. Awalnya kenapa begitu, bisa jadi sudah melenceng jauh dari motivasi saat ini.

Dalam hal penyelesaian masalah, kadang kita perlu mengambil jarak dari masalah itu setelah berkutat terlalu lama supaya bisa memiliki sudut pandang yang baru dan berbeda. Ini juga salah satu kegunaan konsultan atau pihak ketiga, yang mampu melihat suatu topik dengan pandangan baru dan netral.

Di tengah hiruk pikuk kehidupan dan persaingan, di antara kepadatan jadwal aktivitas, ambisi, dan pergaulan, bisa juga kita tersesat dalam semua keinginan dan jadi bingung apa mimpi kita yang sebenarnya. Maka, kita berhenti sejenak, menarik diri, dan “membersihkan lensa” hati kita, supaya mampu melihat ke dalam dengan lebih jelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline