Lihat ke Halaman Asli

Richard kapojos

Hanya Pelajar yang berusaha menjadi bermanfaat

Malam Dingin Ditemani Sebotol Tuak dan Motivasi Buat Masa Depan

Diperbarui: 12 Juli 2021   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita dibalik tongkrongan malam yang suka menghangatkan diri dengan sebotol tuak atau apapun namanya intinya itu adalah minuman keras, Cap tikus sebutannya kalau di daerah tempat tinggal penulis. Kisah ini sebagai bentuk keresahan, kekecewaan dan kemurkaan penulis dalam melihat realitas yang begitu keras sampai-sampai begitu banyak jiwa yang terjebak di dalamnya entah karena tak mampu menghadapinya dan memilih terbuai dalam dunia semu dan khayalan minuman penghilang akal ataupun sekedar ikut-ikutan arus realitas dunia sekitar yang ada entah karena tuntutan sosial, pribadi maupun ketidaksadaran akan sebab akibat yang diperbuat. 

Malam itu ialah malam yang banyak dinanti semua anak muda, orang tua, dan anak baru mengenal masa muda. Baik diisi dengan Tongkrongan diskusi dengan secangkir kopi dan lagu indie juga caption puitis yang menghiasi instastory, adapun yang mengisi dengan feeds galau dan patah hati ysng dengan dalil yang dibuat ini menjadi alasan untuk terbang ke bulan melalui alam khayal dan akhirnya keluar dariny bersama muntahan pagi hari. Begitu juga dengan orang yang jalan-jalan di tempat yang cocok buat postingan hanya demi memenuhi kontrak lingkungan yang menuntun gaya liberalis dan sifat hedonis. Juga banyak lagi hal demikian yang dilakukan orang kebanyakan di malam yang satu ini. 

Yaa ia adalah malam minggu, malam yng ditunggu selama 6 hari dalam seminggu, malam yang ditunggu dengan penantian setelah belajar dan bekerja seminggu. Malam yang ditunggu untuk menghabiskan uang hasil kerja maupun hasil kerjain orang tua. Malam yang satu ini kerap dikatakan malam yang bahagia katanya bagi para anak sok muda atau baru muda. Dan dengan bangganya mereka menghabiskan waktu singkat yang dberikan Tuhan di dunia hanya untuk hal fana yang bahkan tak sedikitpun menambah pengetahuan akan Dia yang Kuasa. Entah karena kurangnya kesadaran ataupun memang belum punya pengetahuan akan kesadaran kehidupan yang dijalaninya. 

Mengapa banyak orang tua yang melarang anaknya keluar di malam ini, Yaa hal itu bukan tanpa alasan karena kita semua pernah muda dan kitapun tau akan konsekuensi yang akan dihadapi jika melakukan suatu hal baik yang berguna maupun yang sia-sia dan tak ada guna. 

Bukan berarti sok bijak ataupun sok menggurui karena merasa sudah sangat suci seperti Ustad dan berhikmat seperti Pendeta maupun para pemuka agama lainnya. Tapi saya hanya menulis hal ini dengan menggunakan pengetahuan dasar kita yaitu Kausalitas atau sebab akibat yang merupakan pengetahuan umum yang dimiliki setiap manusia sedari terlahir ke dunia. Sadarlah sedari sekarang, Sadarlah akan konsekuensi tentang apa yang ka tabur dan apa yang nanti akan dituai. bukan belum saatnya karena masih usia muda, tapi justru karena sedari muda kau akan mrmbentuk dan membangun masa tuamu nanti. Setidaknya kalau tak mampu untuk berpengetahuan maka milikilah visi kedepan. Kita semua pasti akan memiliki masa depan baik sebagai suami maupun istri, Sebagai pekerja atau pengusaha, maupun sebagai pemulung dan beban orang terdekat. 

Pilihan ada di tangan kalian, jika tak mu masa depan yang suram maka pikirkanlah mau jadi apa kelak di masa tua. Memang banyak yang bilang kehidupan sudah datur Tuhan. Kaya Miskin ialah sesuatu yang tak dapat diprediksi. Namun bukan sesimpel itu juga kawanku, Coba saja kau duduk dirumah setiap harinya tanpa bergerak, maka kau akan mati tak mendapat makan dan pekerjaan. Atau coba saja kau rajin bekerja dan giat dalam ikhtiar dan berusaha dan lihat apa kau tak akan mendapat apapun dari hasil jerih payah yang kau tabur itu.

 Intinya dalam Tulisan ini jangan terlalu bodoh amat dengan masa depan, Bangun sekarang karena hidup tak pernah berhenti bergerak menunggu kalian yang lambat berlari mengikutinya. Bangun Kawan, Lihatlah masa depanmu yang Terang benderang ataupun Gelap tanpa Cahaya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline