Hidayah datang tanpa ada yang mengetahui ataupun merencanakan. Begitu pula yang dialami salah satu anak asuh dari Panti Asuhan AL Hayya, pimpinan dari Redi Gunawan, yakni seorang yang dulunya perempuan malam, namun kini menjadi hafidz Alquran.
"Padahal masa lalunya salah satu anak perempuan di sini tanda kutip ya, kalo pulang jam 1 pagi, jam 2 pagi karena pergaulan di dunia malam. Tapi sekarang alhamdulillah, hafal surat Al Kahfi, Al Waqiah, hafal Yasin, solat tahajud setiap malam, solat dhuha, solat wajib apalagi, Allahuakbar," tutur Redi Gunawan, saat dikunjungi di Al Hayya Depok, oleh tim Kapiler.
Saat mendatangi panti, kita panggil saja Lina, memang dalam kondisi yang sangat bermasalah dalam lingkungan keluarganya. Ia tumbuh menjadi seorang yang enggan berada di rumah dan merasa dirinya kurang kasih sayang, perhatian.
"Ia jarang bercengkrama ataupun bercanda bersama orang tuanya. Ini membuat dia mencari kesenangan di luar sana, demi memenuhi kebutuhan batin yang tidak ia dapatkan dari orang tuanya," katanya.
Pergaulan membuat dirinya bertumbuh hanya dari uang yang diberikan oleh orang tuanya, ia mengabaikan ajaran agama bahkan tidak mau bersekolah. "Uang bukan segalanya bagi tumbuh kembang seorang anak. Dan ia akhirnya terjebak dalam pergaulan yang kelewat batas, lupa akan agama, bahkan hingga putus sekolah," jelas Pak Redi lagi.
Melihat kisah perempuan ini, akhirnya menjadi tantangan bagi Pak Redi untuk memperbaiki kebiasaan anak tersebut, dan mengajaknya untuk berhijrah. Berhasil, anak perempuan itu tumbuh menjadi anak yang sangat paham agama bahkan menjadi hafidz Alquran.
Panti asuhan Al Hayya, tidak hanya mengasuh dan merawat anak usia balita dan anak-anak, tapi bagi siapapun yang memang ingin berubah dan belajar agama, akan diterima beliau di pantinya.
Selain tahfidz sebagai kegiatan rutin di Al Hayya, pengurus dan ketua panti pun selalu menggali potensi yang ada pada diri anak asuhnya. Dengan harapan si anak akan menemukan apa yang dia bisa dan menjadi modal untuk kehidupan dia setelah di panti.
"Kita sedang gali semua potensi anak-anak di sini. Kita juga mau menjuruskan anak-anak ke bidangnya masing-masing. Intinya, di Al Hayya mereka tahfidz dan dibalik tahfidz ini kita fasilitasi dengan seni karya, fashion, musik, hadroh, solawat, ceramah, futsal. Jadi kita bekali anak-anak," tutur beliau.
Anak merupakan anugerah terbesar yang diberikan kepada setiap orang tua. Sulit atau tidaknya dalam mengasuh anak bukan alasan untuk menelantarkan seorang anak. Cukup fokus untuk menjalaninya, maka semua akan berjalan semestinya.
"Seperti kata Allah SWT dalam sebuah ayat, Al Usri Usro, dibalik kesulitan ada kemudahan. Asal kita mau fokus menjalaninya. Bagi saya tidak ada kesulitan untuk mengurus anak. Baru satu atau dua anak masih biasa. Saya sudah 40 anak, coba bayangkan!" kata dia.