Lihat ke Halaman Asli

Panca Kusuma Ramadi

Mahasiswa Universitas Mahasaraswati Denpasar

Cegah Gengsi Dengan Prinsip Veda

Diperbarui: 2 September 2024   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Di era digital yang dipenuhi dengan media sosial, kita seringkali terjebak dalam perlombaan untuk mendapatkan pengakuan dan kesenangan. Terkadang gaya hidup yang gengsi, hedonisme, dan FOMO menjadi tiga hal yang menggambarkan anak muda jaman sekarang.

Sebelum kita membahas 3 hal tersebut, mari kita pahami dulu ketiga hal ini:

- Gengsi: Merupakan perasaan ingin diakui dan dihargai oleh orang lain, seringkali diukur dari materi atau status sosial.

- Hedonisme: Adalah paham yang mengutamakan kesenangan duniawi sebagai tujuan hidup.

- FOMO (Fear of Missing Out): Merupakan rasa takut yang timbul dari ketinggalan atau tidak menikmati pengalaman yang sama seperti orang lain.

Anak muda yang FOMO seringkali terjebak dalam perbandingan sosial yang tidak sehat, sehingga mendorong mereka untuk mengejar gaya hidup hedonis demi gengsi. Lantas bagaimanakah cara kita keluar dari zona FOMO ini?

1. Kenali Diri Sendiri:

Hal pertama yang harus kita tau adalah mengenali diri sendiri. Caranya adalah dengan mengidentifikasi nilai-nilai hidup yang paling penting bagi kita. Merujuk pada kitab suci Veda, nilai hidup yang perlu kita tanamkan adalah pengabdian kepada Tuhan atau Bhakti. Hal ini disebabkan karena diri kita bukanlah badan, melainkan sang Atma yang merupakan percikan terkecil dari Tuhan.

Di setiap langkah, tujuan kita hanyalah untuk mengabdi kepada Tuhan. Bukan berarti kita menjadi pendeta, melainkan apa yang kita kerjakan, semuanya demi melayani Tuhan. Anggap saja jika hari anda adalah seorang mahasiswa, maka pahamilah bahwa tugas anda sebagai mahasiswa merupakan bentuk pengabdian kepada Tuhan. Sehingga anda perlu menjadi mahasiswa yang tekun bukan yang sering bolos.

Begitu juga dengan bakat. Jika seandainya kita memiliki bakat, maka asahlah bakat itu hingga mahir. Melayani Tuhan bukan berarti kegiatan kita hanya berdoa saja. Bakat yang kita miliki perlu kita asah dan kembangkan agar kita memiliki karir yang baik. Dan dari sana kita bisa melayani Tuhan dengan lebih baik.

Dengan mengenali diri sendiri sebagai bagian dari Tuhan, kita bisa menciptakan kesederhanaan diri. Dan dengan itu juga, rasa ingin mengikuti trend menjadi berkurang. Tidak perlu mengikuti hal hal yang membuat kita jauh dari kesadaran Tuhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline