Lihat ke Halaman Asli

Kanzi Pratama A.N

Salam hangat.

Menulis Karya Ilmiah Sebagai Sebuah Pengantar

Diperbarui: 1 Februari 2021   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kegiatan tulis menulis merupakan suatu hal mutlak yang wajib dijalani oleh seorang akademisi, baik dosen, mahasiswa maupun pelajar. Salah satu bentuk dari tulis menulis adalah sebuah karya ilmiah. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang disusun dengan sebuah landasan dan metode bersifat ilmiah serta sistematis yang berasal dari akal dan pikiran individu yang otentik. Dengan demikian, karya ilmiah dapat dikatakan karya yang tersusun atas fakta, data dan penyelesaian akan suatu masalah. Karya ilmiah terbagi atas tiga jenis esai dengan beberapa perbedaan struktur yaitu:
1. Esai pendek

  1. Orientasi
  2. Isi
  3. Kesimpulan

2. Esai sedang

  1. Orientasi
  2. Isi
  • Literature review
  • Case study
  • Discussion

        3. Kesimpulan

3.  Esai panjang (Disertasi)

  1. Abstrak
  2. Daftar isi dan tabel
  3. Orientasi
  4. Isi
  • Literature review
  • Methodology
  • Findings
  • Discussion

        5.  Kesimpulan

        6. Pengakuan resmi

        7. Sumber dan daftar pustaka

Sebelum memulai menulis harus diperhatikan kerangka penulisannya seperti:

  •  Menjadikan tulis menulis menjadi sebuah kebiasaan dengan menentukan topik atau isu yang menarik untuk dibahas serta mengembangkan tulis menulis menjadi sebuah kebiasaan.
  • Setelah menemukan topik atau isu yang ingin dibahas, tentukan fokus topik/isu yang ingin ditulis.
  • Buat argumen yang berisi sebab akibat melalui data dan fakta.
  • Susun struktur.
  • Lampirkan dokumen pendukung.

Dalam memulai menulis tentukan apa yang paling menarik untuk dibahas menurut individu. Tujuan pemilihan topik atau isu sesuai dengan minat adalah untuk memberi semangat dalam proses penulisan sehingga proses penulisan dapat berjalan lancar dan selesai lebih cepat. Hal ini perlu didukung pula oleh cara berpikir kritis. Dengan berpikir kritis dapat melatih individu untuk memunculkan banyak pertanyaan dan opini dai individu. 

Selanjutnya individu akan berusaha menilai opininya. Setelah itu individu akan membandingkan opini nya dengan opini orang lain. Terakhir individu akan mengidentifikasi penyebab dan dampak-dampaknya. Maka dari itu, kegiatan tulis menulis dapat dijadikan sarana refleksi diri. Melalui tulisan maka dapat diketahui bagaimana cara individu berpikir akan suatu masalah. Dalam upaya pengembangan tulisan, temukan satu argumen yang paling kuat untuk dikembangkan. Setelahnya, kembangkan argumen kuat tersebut menjadi sebuah karya tulisan sistematis, terkini, aktual dan solutif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline