Lihat ke Halaman Asli

Suatu Saat, Kita akan Rindu "Hijau"

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Well, beberapa saat lalu aku lupa bahwa hidup itu menyenangkan. Tadinya mikirin skripsi dan ketertinggalanku selama pergi merantau ke Borneo selama tiga bulan.

Jadi kodok dalam batok!

Trus, aku keluar rumah menuju sawah. Ikut bocahbocah kecil bermain layanglayang. Seger banget di sini! Apalagi ketika angin berhembus dan rambutku menggelitik leherku perlahan. Menengadah di panasnya langit sore dan menatap sapuan awan putih di tengahnya biru. Suka!

Teriak dan tawa para penari layanglayang, menyimpulkan senyum di bibirku. Gerak tangan mereka ke atas, bawah, bawah, kanan atas kanan atas.. Ya, bak penari! Tibatiba ada yang jatuh terguling dari pematang. Hup! Segera kuselamatkan layanglayangnya sembari tertawa. Si adek masih sibuk terjungkal, ingin bangkit segera. Kami semua terkekeh... Malah ada yang menantangku menerbangkan layanglayang paling tinggi. Malu aku berteriak pada dia yang menantangku, "Wah iki dudu punyaku!" sembari terus berusaha agar layanglayang si adek tetap terbang.

Kini aku duduk di pinggir aliran air sembari merendam kaki. Apa anakku besok seperti mereka?

I mean, playing kite happily together, far away from pollution?

Aku, rindu hijau!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline