Lihat ke Halaman Asli

Kansha Zandrea

I am a dreamer

Aku dan Perpustakaan Kota Solo

Diperbarui: 13 Juni 2019   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 Liburan kali ini aku diajak oleh mamaku ke rumah nenek di Solo. Di Solo aku dikursuskan menulis dengan teman lama mamaku yang seorang penulis. Kami memilih belajar di Perpustakaan Kota Solo. Saat aku pertama menginjakkan kaki di halaman pepustakaan, aku melihat banyak mobil perpustakaan keliling yang terparkir di halaman perpustakaan. 

Warna mobil itu berwarna biru dengan lukisan yang menarik. Tak lama aku mulai masuk perpustakaan yang memiliki fasilitas yang mewah itu. Aku naik ke lantai 2 dengan lift.

Begitu masuk ruang perpustakaan aku menuju ruang resepsionis dengan mamaku. Aku dan mama diminta untuk mendaftar sebagai pengunjung oleh pustakawan yang sangat ramah. 

Saat sedang mandaftar, teman mamaku yang bernama Tante Evy Sofia datang. Selesai mendaftar, aku berjalan  mengikuti Tante Evy Sofia sambil melihat-lihat fasilitas perpustakaan. 

Tempat itu memiliki berbagai macam buku, mulai dari buku anak, buku sejarah dan masih banyak lagi. Semua buku ditaruh di rak buku yang terbuat dari kayu jati. Ruangannya sangat dingin karena ada banyak ac yang terpasang. 

Aku mulai kursusnya. Saat itu aku diminta berkeliling perpustakaan oleh Tante Evy Sofia untuk membuat cerita ini. Aku berkeliling dan melihat BI Corner. BI Corner adalah progam sosial dari Bank Indonesia. Di BI Corner ada banyak buku contohnya ada buku tentang ekonomi, akuntansi dan masih banyak lagi. Di perpustakaan ini selain buku, pengunjung biasanya juga membaca majalah, kamus, dan koran.

Ternyata saat aku datang pertama kali kesini pengunjungnya masih sedikit. Kata Tante Evy Sofia biasanya jika hari-hari sekolah, khususnya saat ujian banyak siswa-siswa yang ke perputakaan ini untuk membaca buku. 

Mereka juga biasanya kursus bersama guru kursus mereka untuk belajar agar mudah saat ujian. Selain siswa-siswa, ada pengunjung mahasiswa, dan pengunjung umum. 

Kadang, saat hari Minggu banyak anak-anak yang datang ke perpustakaan bukan untuk membaca buku tetapi untuk mencari wifi gratis agar bisa bermain game.Kelakuan itu jangan ditiru ya. Biasanya Wifi gratis digunakan untuk pengunjung yang sedang bekerja.

Tak terasa lama aku selesai kursus dengan Tante Evy Sofia. Sambil menunggu aku dijemput, aku membaca buku Why tentang "The Chrysanthemum and the Sword". Buku itu menceritakan seorang wanita ahli Antropolog yang bernama Ruth Benedict. Ia membuat karya yang diantaranya adalah "The Chrysanthemum and the Sword. Ruth Benedict lahir di New York, Amerika Serikat. 

Baru membaca sedikit, aku langsung dijemput oleh mamaku. Akupun bersalaman dengan Tante Evy Sofia. Lalu saat aku ingin keluar dari ruangan perpustakaan itu aku meminjam buku Why yang belum selesai aku baca tadi. Aku membawa buku itu ke ruang resepsionis untuk dipinjam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline