Lihat ke Halaman Asli

Dika Hadi

peternak biasa

Surat Terbuka untuk Pemkab Sleman Yogyakarta

Diperbarui: 9 Agustus 2019   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelumnya surat ini ditujukan bukan untuk menghina ataupun menyudutkan pihak manapun. Surat ini juga bukan merupakan hoax Anda bisa melakukan cross cek sendiri di lapangan. Surat ini juga bukan merupakan teguran, ancaman ataupun sejenisnya. Surat ini hanyalah permohonan saya sebagai rakyat kecil yang tak mampu berbuat apa-apa.

Surat ini hanyalah sebuah permintaan sederhana yang saya tujukan kepada pemda kabupaten sleman yogyakarta

Saya adalah seorang peternak kecil di pedesaan wilayah sleman. Yah, yang namanya modal kecil, saya cuma bisa mencari rumput bukan beli perkol pickup atau sejenisnya. Kemarin pertengahan juli saya menemukan patok bambu di wilayah persawahan tempat biasa saya mencari rumput tepatnya diperbatasan wilayah dusun dalem, jetis dan kalau tidak salah banglen di wilayah kelurahan widodomartani kecamatan ngemplak. 

Iseng saya pun tanya pada pemilik sawah kenapa diberi patok. Ternyata tanah pertanian mereka yang produktif dibeli orang untuj membuat perumahan. Herannya saya ketika mendengar itu dari mulut pemilik sawah. Apakah semudah itukah mendapat izin pengalihan fungsi lahan pertanian produktif menjadi perumahan di wilayah sleman yogyakarta. Apakah pemerintah tidak sadar apa dampaknya terhadap masyarakat sekitar?

Jika sawah-sawaj tersebut nantinya disulap menjadi perumahan mewah lah kemana nanti kami para peternak harus mencari rumput? Apakah nantinya sawah-sawah lain juga ikut terbeli oleh konglomerat untuk membangun perumahan atau mungkin apartemen mewah? Apakah para bapak-bapak atau ibu-ibu yang duduk di kursi pemerintahan daerah ingin profesi kami peternak dan petani gulung tikar atau malah punah?

APAKAH LAHAN PERTANIAN TIDAK LAGI DIBUTUHKAN OLEH NEGARA INI?

Bapak gubernur, bapak bupati atau bapak dan ibu lainnya yang duduk di kursi pemerintah daerah istimewa yogyakarta khususnya kabupaten sleman. Saya mohon pak/bu jangan memberikan izin pengambil-alihan fungsi lahan pertanian produktif menjadi perumahan atau apartemen lagi. Kami ini cuma rakyat kecil penggerak ekonomi mikro, kalau semuanya fokus untuk memberi keuntungan konglomerat bagaimana mungkin kami bisa hidup pak?

Kami mohon berhenti memberikan izin pada pembangunan perumahan ataupun apartemen di wilayah yabg seharusnya lahan pertanian produktif.

Salam hormat

rakyat kecil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline