Lihat ke Halaman Asli

Pengalaman Menjadi Seminaris Tingkat I di Seminari Mertoyudan

Diperbarui: 27 September 2024   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Perkenalkan nama saya Kanisius Nazareth Date, saya berasal dari Kota Surakarta, Jawa Tengah. Selama kurang lebih dua bulan saya tinggal di Seminari Mertoyudan, saya merasakan berbagai pengalaman yang tidak akan kulupakan, mulai dari pengalaman menyenangkan sampai pengalaman yang menyedihkan. Pada saat hari hari pertama di Seminari Mertoyudan saya merasakan perasaan yang sangat sedih, karena ini kali pertama saya mulai hidup jauh demngan orang tua. Pada 1 minggu awal saya masih terbayang bayang dengan rasa rindu kepada orang tua, rindu untuk bermain dan bertemu dengan teman teman. Ternyata menjadi seorang Seminaris tidak semudah pikiranku sebelum masuk Seminari Mertoyudan, di Seminari saya harus merelakan segala hal hal manusiawi yang menyenangkan, dan siap menjalani formasi untuk menjadi seorang imam di kemudian hari.

Ketika saya sudah melewati tahap 1 minggu pertama, perasaan sedih pelan pelan memudar dan akhirnya saya mulai merasakan pengalaman pengalaman yang menyenangkan. Ternyata menjadi seorang Seminaris memang sedikit hal menyenangkannya, tetapi sangat banyak hal yang sangat menyenangkan. Di Seminari saya bisa memiliki banyak teman, bisa mendapatkan hal hal baru dari teman teman dan kepamongan, dan kita bisa hidup bersama sebagai keluarga dan teman seperjuangan untuk meraih cita cita yaitu menjadi seorang imam. 

Puncak kebahagiaan saya dan teman teman saya yaitu ketika HOT ( Hari Orang Tua ). Di situ kami sudah mampu melewati masa karantina selama 40 hari dan akhirnya bisa bertemu dengan orang tua. Setelah HOT itu ternyata di Seminari ini terasa lebih menyenangkan karena lebih banyak aktivitas dan kita sudah bisa mengakses seluruh fasilitas serta dapat ambulasi yaitu jalan jalan keluar Seminari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline