Lihat ke Halaman Asli

KANISA

Nona Penulis, Hobinya Mainin diksi (Nulis Puisi dan Opini)

Wanita dan Narasi

Diperbarui: 15 April 2020   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

_Oleh khoirunisa_

Periodisasi kehidupan yang kaya akan makna telah banyak kita lalui. Dari zaman jahiliah, semi jahiliah hingga zaman yang terang benderang karena perjuangan Nabi dan pahlawan lainnya.

Kita paham betul banyak sekali perjuangan hingga pertumpahan darah pun dilalui, tangisi dan maklumi.

Perkembangan zaman membawa revolusi, dari wanita yang hanya diperlakukan semena-mena hingga kini menjadi yang teristimewa.

Menurut Backer (1993) istilah wanita ditunjukkan untuk menyatakan seorang gadis yang telah matang secara emosi dan afeksi serta telah
memiliki kebebasan untuk menentukan cita-cita dan tujuan hidupnya.

Sedangkan menurut Shaqr (2006) wanita adalah salah satu dari dua jenis manusia yang diciptakan sebagai manusia, wanita juga diharapkan mampu menjalankan semua hak-hak dan kewajiban yang terlimpah kepadanya.

Wanita kini menjadi mahkluk yang dihormati, karena firman Tuhan dalam narasi sucinya khusus mengangkat derajat kaum wanita dalam Qur'an Surat An-Nisa dan banyak cerita juga yang menceritakan wanita-wanita hebat di dalamnya.

Banyak sekali catatan sejarah dunia terlebih di Indonesia yang meceritakan kaum wanita hebat karena sumbangsih pemikiran, narasi, dan aksi nya di medan peperangan, salah satunya Kartini, ia berhasil memerdekakan wanita dengan narasi-narasinya,  aksara-aksaranya bagaikan potongan surga yang membangkitkan kaum wanita untuk memerdekakan hak-haknya di dunia.

Selain itu ada juga Rasuna Said, beliau adalah seorang jurnalis yang kritis dengan narasi narasinya yang tajam, bukan hanya itu Rasuna Said di masa mudanya banyak terlibat dalam berbagai organisasi dan kegiatan politik seperti Sarekat Islam, Persatuan Muslimin Indonesia (Permi), mendirikan Sekolah Thawalib, dan lain sebagainya.

Tak luput pula sampai saat ini ada wanita wanita hebat karena narasinya yaitu Najwa Shihab, N.H Dini, Dewi Lestari, Ayu utami, Oka Rusmini, Asma Nadia dan wanita-wanita hebat lainnya.

Wanita sudah tidak lagi terkungkung dan terbelenggu. Kini, banyak wanita-wanita hebat yang sudah menjagat raya karena narasinya dan semua layak menjadi pahlawan emansipasi wanita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline