Dalam kehidupan, salah satu keberkahan yang patut disyukuri adalah lahirnya Revolusi industry. Dilansir dari Wikipedia Revolusi industry adalah priode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi industry dimulai dari Britania raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan meyebar ke seluruh dunia.
Seiring dengan berkembangnya zaman yang semakin modern melahirkan banyak inovasi yang baru sehingga terjadinya periodisasi dalam Revolusi industry mulai dari Revolusi industry 1.0, 2.0, 3.0, dan 4.0.
Dewasa ini memasuki era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan segala potensi manfaat yang mendistrupsi di berbagai kegiatan manusia baik dalam bidang teknologi, hukum, poitik, ekonomi, sosial, humaniora dan lain sebagainya.
Menurut Pakar Ekonom asal Jerman sebagai ketua Eksekutif World Economic Foorum (WEF), Prof Klaus Schwab (2017) yang memperkenalkan konsep Revolusi Industri bahwa revousi industry 4.0 mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental.
Implikasi positif dari revolusi industry 4.0 menjadikan perkembangan informasi dan teknologi yang lebih pesat secara signifikan dan maju sehingga menjelma pokok yang harus di syukuri.
Hal itu kita rasakan bersama dalam bidang sosial contohnya dalam berinteraksi sosial selalu diberikan kemudahan untuk berinteraksi dengan orang terkasih, kelurga yang jauh, mantan, kawan sejawat bahkan dilakukan tanpa batas dan sebagai obat penggugur rindu.
Hal yang sama juga bisa kita rasakan dalam bidang ekonomi dimana sector jasa transportasi menawarkan kemudahan saat ingin berpergian karena kita bisa menggunakan transportasi atas kehadiran taksi dan ojeg online.
Revolusi industry 4.0 selain membawa manusia ke gelombang perubahan kemudahan tetapi juga memberikan implikasi negative yang mana akan terjadinya distingsi dalam tatanan kehidupan, seperti yang dijelaskan pada teori evolusi Charles Darwin dalam "on the Origin of Species" perubahan itu hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat dalam keadaan yang serba cepat itu, yang berubah tidak hanya fenomenanya saja, misalnya offline ke online, dunia nyata menjadi dunia maya, media cetak menjadi media sosial, dan lain sebagainya. Namun demikian, nilai-nilai, tatanan sosial, dan budaya juga ikut mengalami perubahan.
Selain itu, revolusi industry 4.0 juga memberikan impikasi ancaman diantaranya pengangguran akibat otomitisasi, serta kerusakan alam akibat eksploitasi industry.
Dilansir dari wikipedia Masyarakat Madani (dalam bahasa inggris: civil society) dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. Kata madani sendiri berasal dari bahasa arab yang artinya civil atau civilized (beradab). Istilah masyarakat madani adalah terjemahan dari civil atau civilized society, yang berarti masyarakat berperadaban.
Dewasa ini kita mengenal istilah society 5.0 yang diperkenalkan oleh negara sakura bahwa konsep society 5.0 yang menjadikan manusia berada di pusat perkembangan teknologi. Implementasi dari society 5.0 ini meliputi pengolahan data yang massif di ruang maya (cyberspace) yang dikumpulkan dari aktivitas manusia dan benda-benda fisik lainnya. Hasil olahan tersebut akan menjadi dasar dalam keputusan yang menciptakan efisiensi, keamanan, kenyamanan, kesehatan, serta distribusi kesejahteraan yang lebih berimbang.