Lihat ke Halaman Asli

Happy Stroke, Ketulusan Ibu bagi Kami

Diperbarui: 2 Januari 2018   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lima belas tahun yang lalu, senyum masih tetap sama dengan yang sekarang. Ketulusan pengabdian merupakan hadiah dari ibu yang sangat berharga bagi keluarga.

Ketulusan itu tetap terpancar abadi sebagai hadiah dari ibu harus merawat ayah yang tiba-tiba saja terkena stroke selama lima belas tahun. 

Senyum ibu selalu memancar cerah dari kulit pucatnya yang mengeriput, kaki yang mulai berselimut kulit dan tulang. Ibu sangat kurus sekali.

Sejak dokter memvonis ibu terkena diabetes, ibu tetap tidak pernah berhenti untuk tersenyum dengan kehangatan keyakinan, cinta dan pengorbanan pelayanan.

Bagi ibu, sakit adalah tetap tidak bisa merenggut kebahagiaan kami. Happy Stroke adalah pengabdian ibu dalam merawat ayah hingga beliau pun juga akhirnya sakit.

Pancaran ketulusan ibu tak pernah suruh dalam memberikan warna kebahagiaan bagi kami sekeluarga. Ibu, andai aku bisa merasakan sakit yang sama denganmu, izinkan aku juga ikut merasakannya.

Semoga ibu selalu berbahagia dan bisa sembuh suatu hari nanti. Bersabarlah wahai ibuku tercinta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline